Siaga Bencana, BPBD Demak Mulai Dirikan Posko di Desa Rawan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, mulai membuka posko bencana di sejumlah daerah, Senin (12/12).


Pembukaan Posko Bencana dimulai di Kecamatan Mranggen, tepatnya di Desa Banyumeneng. Posko Relawan PB Angling Kusumo BPBD Demak, didirikan seiring masuknya puncak musim penghujan.

Kepala Pelaksana Tugas BPBD Demak, Agus Nugroho, mengatakan, posko bencana dibuka dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana di puncak musim penghujan. "Dalam pelaksanaan tugasnya, personil gabungan BPBD, TNI, Polri, dan Relawan, melakukan monitoring pada saat hujan deras turun, baik di wilayah Kabupaten Demak, atau di sekitarnya," kata Agus.

Selanjutnya, monitoring dilakukan dengan pantauan debit air sungai dan bendungan yang berada di wilayah Desa Banyumeneng yang menjadi titik temu tampungan air dari Kabupaten Semarang dan sekitarnya. "Kecamatan Mranggen, khususnya di Desa Banyumeneng memiliki potensi bencana yang cukup besar. Selain sungai besar, di desa ini banyak perbukitan yang cukup rawan terjadi longsor saat hujan deras," tambah Agus.

Sementara itu, Danramil 12/Mranggen, Kapten Arm Sukartiyo, menyampaikan bahwa bersinergi dengan jajaran Polsek dan Relawan, Babinsa ditugaskan untuk 24 jam siaga antisipasi bencana. "Tentunya dengan pemantauan di sungai atau perbukitan yang berpotensi menjadi titik bencana. Saya himbau agar masyarakat segera melapor manakala debit air sungai sudah tinggi melebihi titik aman," terang Danramil Mranggen.

Badan Meteoroli Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi puncak musim hujan akam terjadi pada akhir Desember hingga Januari 2023. Untuk penanganan, Pemda Demak menganggarkan dana Rp5 miliar sebagai anggaran penanggulangan bencana daerah.