Sidak Bandara, Komisi V DPR RI Nilai Tarif Bagasi Perlu Dievaluasi

Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Rabu (23/1).


Salah satu agenda sidak terkait dikenakannya kenaikan tarif penerbangan dan juga dikenakannya tarif bagasi oleh maskapai penerbangan.

"Selain memberatkan masyarakat, kinerja industri penerbangan menurun," jelasnya kepada awak media, Rabu (23/1).

Sementara hasil dari sidak diketahui bahwa load factor penumpang di Bandara Adi Soemarmo Solo mengalami penurunan hingga sebesar 50 persen. Bahkan, frekuensi penerbangan juga mengalami penurunan.

"Dimana sebelumnya ada sembilan penerbangan kini tinggal empat penerbangan saja," paparnya.

Dia menilai, penurunan tersebut bisa dilihat apabila masyarakat yang biasa menggunakan angkutan udara merasa terbebani dengan kenaikan tiket pesawat termasuk harus menambah biaya untuk bagasi.

Meski UU memperbolehkan maskapai menentukan tarif tiket pesawat namun harus tetap mempertimbangkan kemampuan masyarakat. Apabila dirasa memberatkan, maka kementerian bisa melakukan pencegahan atau mengatur biaya bagasi agar tidak memberatkan masyarakat.

Dalam waktu dekat pihaknya berencana memanggil pihak maskapai yang telah mengenakan tarif bagasi tersebut. Tujuannya untuk mendengar alasan kebijakan itu diberlakukan.

"Kita juga tidak setuju jika maskapai  mengenakan tarif bagasi di peak season untuk 'mengejar pemasukan' saat low session," pungkasnya.