Sidak Ke Warung-warung, Gugus Tugas Covid-19 RW 09 Kelurahan Dukuh Sosialisasikan SE Wali Kota Salatiga Soal PPKM

Menyasar warung-warung, Gugus Tugas Covid-19 RW 09 Perumahan Griya Dukuh Asri Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga sidak ke tengah masyarakat, Sabtu (16/1).


Menyikapi tingginya harga kedelai yang dikeluhkan perajin tahu tempe di sejumlah daerah. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) kini menjamin dan memastikan pasokan dan harga kedelai aman. Untuk harga kedelai akan distabilkan pada angka Rp 8.500/kg.

Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat mengunjungi pengrajin tahu tempe dan sekaligus melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga pasar kedelai di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1/2021).

Gerakan stabilisasi ini dengan menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), memastikan harga kedelai Rp 8.500 per kg di tingkat pengrajin sehingga kebutuhan kedelai terpenuhi.

"Konsumsi kedelai impor cukup tinggi karna harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal. Saat ini kenaikan harga terjadi secara global sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal. Selama ini tempe tahu yang kita konsumsi banyak menggunakan kedelai impor karena harganya lebih murah. Pasokan kita aman, namun memang harga naik karena negara produsen mengalami kendala," ucap SYL.

SYL menegaskan Kementan bersama dengan stakeholder saat ini bersama dalam menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga yang terjadi saat ini. Ada 3 agenda yang akan dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan harga kedelai dalam negri.

"Pertama agenda SOS selama 100 hari, yakni stabilisasi harga, pasokan tidak boleh ada yang terganggu sehingga ketersedian harus dipastikan aman. Harga tidak boleh terlalu turun dan tidak boleh terlalu naik, khawatirnya konstraksi ini hanya sementara," ujarnya.

Kedua, agenda temporary yakni dalam 200 hari kedepan produktivitas lokal harus ditingkatkan. Ketiga, agenda panjang Indonesia bisa suplay kebutuhan kedelai secara mandiri sehingga saat negara lain mengalami kendala tidak berimbas didalam negeri.

Kementerian juga memfokuskan program tahun 2021 ini termasuk dalam peningkatan produksi kedelai lokal yang kualitasnya tak kalah dengan kedelai impor.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengatakan lauching operasi pasar tersebut merupakan lanjutan dari upaya pengendalian harga dan pasokan yang dilakukan Kementan menggandeng Gapoktindo dan Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) yang sudah dilakukan pada 5 Januari lalu.

Agung mengatakan berdasarkan kesepakatan maka dalam 100 hari pasokan dan harga kedelai bisa stabil khususnya pulau jawa, berdasarka surat edaran harga di pengrajin Rp.8.500 per kg.

"Mekanisme distribusi dipotong untuk menekan harga distribusi sehingga nanti importir langsung ke pengrajin. launching ini juga menjadi bukti dimulainya kesepakatan ini," kata Agung

Ketua Umum Gapoktindo, Aip Syarifuddin mengapresiasi upaya pemerintah dalam menstabilkan harga di kalangan pengrajin. Dirinya mengaku saat ini produksi sudah kembali berjalan lancar dan pengrajin tahu tempe saat ini sudah bisa merasa aman dengan harga yang sudah disepati.