Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menemukan sejumlah bahan makanan di Pasar Induk Batang mengandung formalin dan pewarna tekstil. Temuan itu hasil uji makanan dalam rangka bulan ramadan.
- Targetkan Zero TBC 2030, Pemkab Tegal Bentuk Satgas Desa
- PMK Kembali Telan Korban, Kapolres Salatiga Bersama Dispangtan Semprot Disinfektan
- KAI Daop 6 Selenggarakan Pelayanan Kesehatan Gratis di Klinik Mediska Sragen
Baca Juga
"Dari 21 sampel makanan, kami temukan tiga mengandung formalin dan tiga pewarna tekstil," kata Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda, BPOM Semarang, Suhryah usai menguji sampel, Selasa (4/4).
Pihaknya menemukan pewarna yang tidak boleh ditambahkan pada makanan yaitu ada pewarna rodamin sama auramine. Pewarna tekstil merah dan kuning itu ditemukan di sampel kerupuk.
Lalu, ada temuan formalin di teri asin, cumi kering dan agar-agar. Baik formalin maupun pewarna tekstil termasuk bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Contohnya formalin bisa mengakibatkan toksisitas pada tubuh hingga merusak organ jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
"Karena formalin sendiri untuk mayat kan, dia fungsinya untuk mengawetkan mayat sehingga tahan lama. Bayangkan kalau itu dikonsumsi dalam manusia, masuk dalam saluran pencernaan," ucapnya.
Suhryah menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang terkait temuan itu.
Apalagi pihaknya mendapat keterangan dari pedagang, salah satu supplier berasal dari Kecamatan Warungasem.
Ia juga meminta dinkes setempat melakukan pembinaan pada para pedagang. Tentunya, terkait jenis tambahan makanan yang diperbolehkan atau tidak.
Kepada masyarakat, ia mengimbau untuk menghindari jenis makanan berformalin atau berperwarna tekstil. Sebenarnya, secara kasat mata bisa dilihat. Misalnya makanan lebih kenyal atau warna mencolok.
Pengelola Pasar Induk Batang, Tawang Nugroho menambahkan akan melakukan pembinaan kepada pedagang pasar. Terutama pedagang yang menjual bahan makanan berformalin serta mengandung pewarna tekstil.
"Kami juga akan berkoordinasi di pihak dinas untuk melakukan sosialisasi pada para pedagang,"ucapnya.
Selain pasar Induk Batang, BPOM Semarang juga melakukan uji makanan di pusat oleh-oleh dan swalayan.
- DKK Semarang Terus Genjot Vaksin Anak dan Booster
- 19 Warga Grobogan Tewas Akibat Serangan DBD
- Berhasil Turunkan Angka Stunting, Kota Semarang Banjir Pujian