Simulasi Pemilu 2024, KPU Demak Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem  

Situasi Simulasi Pemilu 2024 Di Kawasan Gedung IPHI Demak, Rabu (31/1). Foto: RMOL/Jateng
Situasi Simulasi Pemilu 2024 Di Kawasan Gedung IPHI Demak, Rabu (31/1). Foto: RMOL/Jateng

Demak - KPU Demak menyelenggarakan simulasi pencoblosan sejak pagi hingga menjelang sore yang merupakan tindak lanjut dari simulasi yang telah dilakukan di Desa Timbulsloko akhir tahun lalu. Simulasi yang dilakukan dibawah guyuran hujan pun sekaligus sebagak mitigasi terhadap keadaan ekstreem yg mungkin terjadi.

Ketua KPU Demak, Siti Ulfaati, menyampaikan bahwa simulasi pada Rabu (31/1) tersebut mengambil sampel di Desa Kuncir TPS 2 dengan jumlah pemilih 172. Jika dibandingkan dengan simulasi di Desa Timbulsloko ia mengatakan ada perbedaan.

"Jadi ada perbedaam, di Desa Timbulsloko kami mengambil peserta dari masyarakat secara riil, kalau di sini kami menggunakan dari teman-teman PPK juga teman-teman PPS sebagai petugas dan juga sebagai pemilih. Untuk Linmas-nya kami ambil dari Linmas asli dari Desa Mijen," ujarnya kepada RMOLJateng, Rabu (31/1).

Ia melanjutkan bahwa simulasi ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem atau bencana alam yang dapat mengganggu jalannya pemungutan dan penghitungan suara, di mana pada saat simulasi sempat terjadi hujan deras.

"Gambaran ketika terjadi di Hari H, nanti ada yang jatuh terkena angin kencang atau sesuatu yang tidak kita duga. Kami sudah menyiapkan untuk antisipasi, seperti tempat berteduh, tentunya dengan aturan yang ada. Boleh semisal di dalam rumah, pintunya atau jendelanya harus dibuka dan penerangannya juga harus cukup. Hal itu untuk meminimalisir jika terjadi hujan lebat dan angin kencang," terangnya.

KPU Demak juga melakukan pemetaan ulang dan juga pemutakhiran data terkait TPS yang rawan rob dan banjir. Terdapat puluhan daerah yang terkena baik rawan rob maupun banjir.

"Kami melakukan pemetaan ulang pemutakhiran kembali terkait TPS yang rawan rob dan banjir. Rawan rob ada 41. Rawan banjir ada 31. Jadi ada 72 (TPS-red) yang kemungkinan rawan rob dan banjir," terangnya.

Data itu menurut Ulfa sudah diserahkan ke pihak Polres maupun BPBD Demak sebagai langkah mitigasi. Salah satunya dengan melakukan langkah alternatif memindahkan TPS yang memiliki potensi kerawanan tinggi misalnya Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, Wedung.

Simulasi ini diharapkan Ulfa dapat meningkatkan kualitas dan integritas Pemilu 2024. Selain itu ia menghimbau agar masyarakat datang dan menggunakan hak pilih.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan sesuai dengan hati nurani," pungkasnya.[R}