Kekalahan besar PDI Perjuangan dalam Pilkada Serentak 2018
tidak akan berkorelasi langsung dengan pencalonan Joko Widodo di Pilpres
2019.
- Ulang Tahun Ke-17 Gerindra Meriah Dengan Kehadiran Pj Walkot Tegal
- Rahiman Dani : Kita Tidak Akan Mundur Karena Peluru...
- Pilkada Serentak, Jumlah Pemilih di Demak 'Menghilang' 6.437 Suara
Baca Juga
"Lihat saja di Pemilu 2014. Suara PDIP hanya 19 persen, tapi suara Jokowi mencapai 53 persen. Jadi kekalahan PDIP di Pilkada ini tidak berhubungan langsung dengan suara Jokowi di Pilpres nanti," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin, (2/7).
Menurut dia, PDIP kurang mampu memilih kadernya untuk menjadi calon kepala daerah yang kompatibel. Ia mencontohkan kekalahan PDIP di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
"Di Jabar dan Sumut kalah, itu memang karena calon yang dimajukan kurang acceptable," terangnya.
Di luar yang diusung PDIP, Djayadi menyebut banyak pasangan calon yang diusung partai pendukung Jokowi lainnya sukses memenangkan penghitungan sementara Pilkada Serentak 2018.
Selain itu, ada sejumlah calon kepala daerah yang menang yang memiliki kedekatan dengan Jokowi.
"Di Jabar misalnya Ridwan Kamil, dia lebih dekat ke Jokowi. Jateng jelas dan di Jatim kedua calon juga dekat dengan Jokowi. Jadi peluang Jokowi masih bagus di Pilpres 2019," pungkasnya.
- Pengamat: Pilpres 2019 Sama Seperti Piala Dunia 2018, Penuh Kejutan
- DPRD Kota Semarang Minta Pemkot Maksimalkan PAD dari Sektor Parkir
- KPU Purworejo Tetapkan DPT Sebanyak 616.780 Pemilih