Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyerahkan penyertaan modal negara APBN tahun 2021 senilai Rp3,1 Triliun.
- BI dan Polda Jateng Samakan Persepsi Tentang Penanganan Pidana Pembayaran Digital
- DJP Jateng I Sosialisasikan Ketaatan Membayar Pajak ke Pelajar
- Camat dan Lurah Di Solo Dapat Pembekalan soal BPJS Ketenagakerjaan
Baca Juga
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat suntikan modal adalah PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (Persero) yang menggaran Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Lalu juga PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) (Persero) yang menggarap bidang perumahan bersubsidi.
"PT KIW mendapat penyertaan modal sebesar Rp977 Miliar dan PT SMF Rp2,2 Triliun," kata Menkeu RI, Sri Mulyani di Galeri Marketing KITB, Jumat (11/3).
Ia mengatakan penyertaan modal PT KIW untuk proyek strategis nasional (PSN) yaitu Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Dana itu untuk mendukung pengembangan proyek itu.
Kemudian, dana penyertaan modal untuk PT SMF untuk mendukung program KPR FLPP 157 ribu unit rumah. Tujuan untuk membangun pasar dengan pembiayaan sekunder pasar perumahan.
Bupati Batang Wihaji menambahkan pihaknya mengenolkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) investor. Pihak investor tidak dikenai pajak BPHTB sebesar 5 persen untuk urusan kepemilikan tanah.
Posisi pemkab Batang turut mendapat sedikit kepemilikan dalam proyek KITB.
"Saya minta betul dalam pengembangan KITB manfaatnya buat rakyat Batang, jangan hanya jadi penonton," jelasnya.
- Sukses Pertahankan Merek Semen Gresik sebagai Produk Bahan Bangunan Unggulan, SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2023
- Sempat Langka, 240 Karton MinyaKita Kembali Didistribusikan
- Transformasi Perusahaan Berdampak Positif terhadap Peningkatan Peringkat Kredit AP1