Stok di Pasaran Sukoharjo Minyak Goreng Kemasan 1 Liter Kosong

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sukoharjo melaksanakan pemantauan ketersediaan minyak goreng di pasaran, Jumat (25/2).


Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melakukan peninjauan ke pasar, supermarket, hingga ke distributor minyak goreng.

"Stok di pasar ada tapi cepat habis, kemasan 1 liter susah dicari, baik di pasar tradisional atau modern. Adanya stok 2 literan itu juga cepat habis," kata Bupati Etik.

Dari sidak di pasar Soekarno, hanya ada satu kios yang menjual minyak goreng dengan harga Rp14.000/liter dengan merek Fergut. Untuk beberapa kios ada juga yang memiliki stok minyak goreng tapi dijual dengan harga lama karena merupakan stok lama.

Sidak kedua menyasar distributor minyak goreng di Kecamatan Grogol CV Rukun Makmur. Di lokasi tersebut, stok minyak goreng masih cukup banyak. Namun, stok tersebut tidak hanya didistribusikan di Sukoharjo saja, tapi juga di daerah Solo Raya. CV Rukun Makmur sendiri mendistribusikan migor dengan merek Fergut yang di pasaran dijual dibawah HET pemerintah, yaitu Rp13.500 per liter.

Lokasi sidak ketiga adalah supermarket Lottemart The Park Mal Solo Baru. Bupati dan rombongan masih mendapati stok minyak goreng yang dipajang di rak. Namun, supermarket tersebut tidak menyediakan kemasan satu liter, melainkan kemasan dua liter yang dijual Rp28.000.

Saat sidak di supermarket Lottemart The Park Mal, stok minyak goreng masih cukup banyak. Manajemen Lottemart, Siti, menyampaikan selama ini pengisian di rak dilakukan tiga kali dalam sehari. Pengisian rak sendiri dilakukan secara random dan tidak terjadwal secara khusus.

"Kalau begitu habis langsung diisi, pasti langsung habis. Untuk itu pengisian rak dilakukan secara random tiga kali sehari," jelas Siti pada Bupati dan rombongan.

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menegaskan kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan penimbunan minyak goreng yang bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi.

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying. Pemerintah akan berusaha menggelontorkan minyak subsidi, sehingga dapat dipergunakan untuk konsumsi masyarakat.