Tahlil dan Dzikir Warnai Peringatan Haul PB XII Ke 15 di Sitihinggil Kraton Solo

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, melalui Lembaga Dewan Adat (LDA) menggelar doa bersama dalam rangka haul atau peringatan wafatnya Paku Buwono (PB) XII di komplek Sitihingggil.


Haul Paku Buwana XII itu diikuti sejumlah kerabat, sentana dalem, dan para abdi dalem keraton, Sabtu (12/11). 

Karena lokasi acara di lingkungan Kraton Solo, peserta haul mengenakan pakaian adat Jawa lengkap. Mereka membacakan tahlil untuk mendoakan PB XII yang wafat pada Juni 2004 lalu. 

Terlihat gambar PB XII berukuran besar diletakkan di tengah-tengah lokasi acara. Dibagian tengah adalah ubo rampe yang tersusun rapi di atas meja. 

Terdiri dari nasi gurih, ingkung ayam, gedang ayu , suruh ayu sego golong, ada ketan, kolak apem, bubur merah putih, dan lainnya yang nantinya akan dibagikan kepada peserta

Selanjutnya dipimpin ulama Kraton bersama sama melantunkan ayat suci Alquran doa-doa, dzikir, dan sholawat, yang dipimpin ulama Keraton Kasunanan.

“Ini merupakan peringatan 15 tahun wafatnya PB XII,” jelas Ketua LembagaDewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, GKR Wandansari, Sabtu (12/11) siang. 

Gusti Wandansari menyebut, kegiatan ini merupakan acara tradisi yang diselenggarakan dengan tetap menjunjung tinggi paugeran keraton. 

"Rutin digelar setiap tahunnya. Untuk tahun ini diikuti 700 orang," lanjutnya. 

Ditambahkan Gusti Wandansari, salah satu pesan yang ditekankan dalam haul kali ini, adalah mengingatkan generasi berikutnya telah diberi tugas oleh leluhur ada kewajiban yang harus dijaga. 

"Untuk  meneruskan paugeran yang sudah turun temurun dari dinasti Mataram ini," pungkasnya.