Penanganan pandemi di Jawa Tengah menunjukkan tren yang positif. Saat ini, tidak ada satu daerah pun di Jateng yang masuk dalam kategori level 4. Kendati begitu, masyarakat diminta jangan euforia, tapi tetap waspada dan taat protokol kesehatan (prokes).
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta
- Ganjar Ajak Seluruh Masyarakat Selamatkan Demokrasi
Baca Juga
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Level sampai 13 September nanti. Provinsi Jateng terbebas dari aturan PPKM Level 4 karena tidak ada satupun daerah di Jateng yang masuk kategori itu. Sebanyak 35 Kabupaten/Kota di Jateng hanya menjalankan perpanjangan PPKM level 2 dan 3.
"Jangan euforia dulu, tetap dijaga semuanya. Kondisi yang makin turun dan makin baik ini mari kita jaga, agar kita sampai ke garis finish dengan aman dan selamat," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (7/9).
Dengan tidak adanya daerah yang masuk PPKM level 4 di Jateng, sejumlah daerah meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. Namun, dia meminta agar PTM digelar secara hati-hati dan menaati prokes.
"Transportasi untuk anak-anak juga mesti dijaga. Orang tua saya minta nganter anak-anak. Yang sekolahnya deket, jalan kaki atau naik sepeda. Pak Polisi saya mohon maaf, banyak anak SMA yang naik motor tapi tidak punya SIM, mungkin sementara bisa diizinkan. Tapi kalau orang tuanya lebih arif, sebaiknya diantar," imbuhnya.
Ganjar juga mengizinkan ASN di seluruh Jateng untuk dapat mengantar jemput anak sekolah, agar anak-anak bisa selamat dalam pelaksanaan PTM.
Selain itu, kepada pemilik/pengelola tempat pariwisata yang sudah mulai dibuka diminta melaksanakan uji coba.
‘’Kalau mau buka, harus uji coba dulu dan lapor. Jangan sampai ceroboh, karena bisa bahaya," tegasnya.
Penurunan kasus Covid-19 di Jateng, kata dia, harus disikapi dengan baik. Masyarakat diminta waspada dan menaati prokes, agar kasus penularan bisa tetap dikendalikan.
"Awas ada varian Mu. Kita harus antisipasi. Maka kami sudah membeli alat tes whole genome sequencing untuk melakukan kontrol. Beberapa daerah sudah kami ambil sampel untuk mengecek apakah ada varian baru yang masuk Jateng atau tidak. Alhamdulilah, sampai saat ini belum ada," pungkasnya.
- Mantan Bupati Grobogan Sayangkan Praktik Anarkisme Saat Aksi Buruh Berlangsung
- Ini Pesan Khusus Eks Gubenur Jateng untuk Gus Yasin
- Samsat Semarang II ‘Diserbu’ Warga