- Revitalisasi Pecinan, Pemkot Semarang akan Benahi Kawasan Kelenteng Tay Kak Sie dan Gapura Masuk
- Kapolres Dan Ketua Bhayangkari Karanganyar Berbagi Ratusan Takjil Kepada Masyarakat
- Barongsai: Upaya Bersama Komunitas Hadapi Teror Nian Terhadap Penduduk
Baca Juga
Elvie Nurisnawati (28), wanita asal Desa Kaliombo, Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang ini harus pintar menyembunyikan rasa lelahnya jika ada pentas seni kethoprak.
Selain berprofesi menjadi pemain seni kethoprak sejak tahun 2016 silam, Elvie juga menjadi guru TK Tunas Bangsa Rembang 2 tahun terakhir ini.
Meski jam pentas kethoprak dan mengajar berbeda, dua kegiatannya itu membuatnya sibuk dan lelah. Namun, dia mengaku menjalaninya dengan riang gembira.
Tak tanggung-tanggung, di pentas seni kethoprak, perempuan ini kerap didapuk menjadi pemeran utama. Hal itu tak lepas dari parasnya yang ayu nan menawan.
Pernah terbersit di dalam hatinya untuk berhenti mengajar. Mengingat honor yang diterimanya tak sebanding dengan profesi lainnya. Jika ada jadwal pentas, maka diakuinya memerlukan stamina yang cukup. Mengingat jam mengajar ia lakoni pagi hingga pukul 10.00 WIB. Sedangkan pentas kethopraknya mulai jam 13.00 WIB hinggan 17.00 WIB. Setelah itu dilanjutkan lagi saat malam hari mulai pukul 21.00 hingga subuh. Padahal, pagi harinya harus mengajar.
"Hal itu yang membuat saya terkadang berpikir untuk berhenti menjadi guru TK," ungkapnya.
Akan tetapi dengan pemikiran yang matang serta masukan dari guru senior di tempatnya mengajar itu, dia lantas membuang niatnya itu. Elvie pun bersemangat melanjutkan menjadi seorang pengajar.
"Awal - awal jadi guru TK, terbesit ingin mundur, lanjut apa tidak? Tapi ada nasihat dari rekan senior yang akan pensiun berkata bahwa jangan menilai materi hanya menjadi guru. Allah akan selalu memudahkan jalannya jika kita menginginkan sesuatu. Sehingga dengan kata kata bijak dari guru itulah yang menjadi motivasi saya sampai saat ini," paparnya.
Tak sampai di situ saja, Elvie pun turut mengatakan jika menjadi guru TK ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri, yakni bisa mendekatkan diri dengan yang diajarnya.
"Kepuasam jadi guru TK bukan materi. Tapi melainkan dirindukan oleh anak anak kita. Sehingga jika bersyukur maka ilmunya bisa bermanfaat bagi kita semua. Khususnya anak didik ini," ucapnya.
Di satu sisi, kepiawaiannya menjadi seorang pemain kethoprak pun bisa mendatangkan faedah bagi tempat pendidikan yang ia tempati. Yakni pendidikan seni dapat ditularkan kepada anak didiknya.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala TK Tunas Bangsa Rembang Sulasmiati. Ia berpendapat jika adanya Elvie saat mengajar, banyak sekali ilmu seni yang diajarkan ke anak anak. Salah satunya di saat ada perlombaan tingkat TK, anak didiknya bisa menyabet juara di bidang seni.
"Pelajaran yang terkait dengan seni apakah itu menyanyi, pidato kecil Al Hamdulillah saat diperlombakan justru mendapatkan juara 1 hingga 2 gitu,"aku Sulismiati selaku kepala TK.
Pihaknya juga mengakui jika honor sebagai pengajar TK tidak seberapa. Akan tetaapi Elvie masih semangat mengajar anak didiknya.
"Sebelumnya memang pernah ditanya. Apakah nanti tidak mengganggu aktivitasnya (seni kethoprak, red). Namun beliau menjawab tidak bu. Ya kalau gitu tidak apa apa menjadi pengajar di TK. Kita akui memang hanya bisa memberikan tak seberapa. Yakni Rp. 200an ribuan. Tapi Alhamdulillah bunda Elvie sangat totalitas dalam menjalankan tugasnya itu,"paparnya.
- Lestarikan Budaya Leluhur Melalui Pelatihan Karawitan dan Sastra Jawa
- Pagelaran Budaya “Satu dalam Cita” Digelar di Solo
- Solo Keroncong Festival 2024 Suguhkan Pergelaran Seni Keroncong Lintas Genre