Tanaman Liar Jadi Juara: Inovasi Pelajar Karanganyar Menangi Krenova 2025

Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana Serahkan Hadiah Pada Juara Pertama Kreanova 2025. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana Serahkan Hadiah Pada Juara Pertama Kreanova 2025. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Karanganyar - Pemerintah Kabupaten Karanganyar gelar lomba Krenova 2025. Lomba ini bertujuan mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan daerah. 


Melalui Krenova pemerintah memberi ruang bagi ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi kemajuan daerah. Diharapkan inovasi yang dihasilkan dapat diterapkan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Tahun ini, 78 peserta dari pelajar hingga masyarakat umum turut berpartisipasi. Dan sudah dipilih beberapa pemenang. Untuk Juara 1 diraih tim dari SMA Negeri 1 Karanganyar yang sukses mengolah gua menjadi losion organik.

Siapa sangka, tanaman liar yang sering dianggap tidak berguna, seperti daun loseh, justru bisa membawa prestasi membanggakan bagi tiga siswa SMA Negeri 1 Karanganyar di tingkat kabupaten.

Rafael Pedova Maharona, Septiana Ayunda Pratiwi, dan Annisa Desi Rahmawati berhasil mengolah tanaman dari Tawangmangu yang biasa dianggap gulma ini menjadi losion organik yang inovatif. Produk mereka bahkan keluar sebagai juara dalam ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) 2025.

Inspirasi mereka datang dari kebiasaan masyarakat sekitar yang memakai daun loseh untuk mengobati luka. Dari situ, mereka mulai melakukan penelitian untuk menggali lebih dalam khasiat daun tersebut.

Dengan tekun dan semangat tinggi, mereka melakukan berbagai uji coba di laboratorium. Hasilnya mengejutkan: daun loseh ternyata mengandung flavonoid, yaitu zat antioksidan alami yang sangat bermanfaat.

Berdasarkan temuan ini, mereka menciptakan sebuah produk losion bernama Galinove (Galinsoga Innovative Natural Organic Enhancer). Tidak hanya berfungsi sebagai pelembap, losion ini juga mampu membantu mempercepat penyembuhan luka ringan dan mengurangi iritasi pada kulit.

Keunggulan utama Galinove terletak pada komposisinya yang alami, karena dibuat dari ekstrak daun loseh, gliserin, dan minyak esensial, tanpa tambahan bahan kimia berbahaya.

Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, dalam acara yang digelar di Aula Kantor Baperlitbang Karanganyar.

Wakil Bupati Adhe Eliana mengapresiasi inovasi para pelajar dalam ajang Krenova, yang menurutnya bukan sekadar lomba, tetapi investasi sosial untuk membangun budaya inovatif di Karanganyar.

“Potensi luar biasa ini harus terus kita dukung demi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis (08/05).

Kepala Baperlitbang Karanganyar, Dwi Cahyono, menyambut baik peningkatan jumlah peserta tahun ini 78 proposal, naik dari 75 tahun lalu, terdiri dari 25 SMP, 33 SMA, dan 20 masyarakat umum.

Penjurian dilakukan secara ketat oleh tim ahli, menilai orisinalitas, dampak sosial, keberlanjutan, dan implementasi.

Pemkab Karanganyar berkomitmen mendorong karya-karya terbaik ke tingkat regional dan memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti mesin pengolah sampah yang siap diterapkan.

Sementara itu, Rafael, Septiana, dan Annisa berharap inovasi mereka, Galinove, bisa dikembangkan dan diproduksi massal sebagai perawatan kulit alami berbasis bahan lokal dari Tawangmangu.