Targetkan Swasembada Gula, Holding PTPN Buka 700 Hektare Lahan Tebu di Batang

Direktur utama (Dirut) Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Abdul Ghani memulai program swasembada gula 2025 di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.


Total ada 700 hektare lahan baru di Kabupaten Batang yang dijadikan perkebunan tebu.

"Ini adalah hari bersejarah untuk industri gula di Indonesia. Kamj memulai pertama (program swasembada gula) kick off kolaborasi  antara PTPN dengan seluruh stakeholder yang diinisiasi dan didukung bapak Bupati Batang Wihaji," katanya di lokasi, Jumat (1/4).

Ia mengatakan, sistem kolaborasi akan dibawanya ke daerah lain agar ditiru. Dengan begitu, program swasembada gula bisa tercapai.

Abdul Ghani menyebut bahwa program itu tidak semata-mata untuk mengurangi ketergantungan impor gula. Tapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu 

Ia menjelaskan, saat ini, kebutuhan gula Indonesia mencapai 3,5 juta ton per tahun. Sekitar dua per tiganya ditutup oleh impor.

Untuk jumlah ideal menuju swasembada gula sebesar 250 ribu hektare. Luas lahan tebu saat ini baru di angka 150 ribu hektare.

"Tahun ini, 2022, kami menargetkan memproduksi 1,1 juta ton gula. Lalu pada 2025 kami menargetkan 1,8 juta ton. Jadi tahun 2025, sekitar 60 persen kebutuhan gula akan diproduksi oleh PTPN," tuturnya.

Abdul Ghani menyebut program swasembada gula juga berkolaborasi dengan Pupuk Indonesia, perbankan dan asuransi untuk petani. Pihaknya juga akan melakukan pembinaan untuk para petani.

Untuk penambahan lahan akan bersumber dari kolaborasi dengan ttanah bengkok,  kolaborasi dengan petani, hingga dengan perhutani juga, pemerintah. Kementerian BUMN sudah menyiapkan kolaborasi antara pemerintah dengan Perhutani. 

Pihaknya juga mulai mengkonversi beberapa perkebunan karet hingga kopi menjadi tebu. Baginya, swasembada gula sangat penting karena bagian dari sembilan bahan pokok.

"Jadi ketahanan gula adalah ketahanan nasional," tuturnya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan inti program adalah bagaimana petani mendapat manfaat. Ia yakin kesejahteraan petani akan meningkat.

"Hukum alam menguntungkan bagi petani pasti laris," kata Politisi Golkar itu.