Seorang tenaga profesional berinisial IHT alias TTK di lingkungan Pemkot Salatiga diduga menjadi 'mata-mata' dari eks pejabat yang pernah menjabat di Kota Salatiga.
- DPRD Jateng Anggap Masyarakat Perlu Terlibat Pembangunan Daerah
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
Baca Juga
Ironisnya, kegiatan baik seputar pemerintah dan kebijakan-kebijakan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani sengaja dibocorkan.
Tak hanya itu, aktivitas wartawan bertugas di Salatiga pun sampai ke telinga eks pejabat melalui tenaga profesional ini melalui foto dan pesan singkat dan Whatsapp (WA).
Dari penelusuran, eks pejabat yang menampung segala informasi terjadi di lingkungan Pemkot Salatiga melalui TTK adalah sosok diduga akan maju dalam kontestasi Kepala Daerah Salatiga entah Wali Kota atau pun Wakil Wali Kota Salatiga.
Terkait tingkah laku tenaga profesional yang masuk di lingkup protokoler serta bersinggungan langsung dengan segala kegiatan Pj Wali Kota di Pemkot Salatiga itu, ternyata terbaca oleh mantan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto.
Bahkan, dari kebijakan Yuliyanto ini TTK bisa bergabung di Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Salatiga sebagai tenaga profesional.
"Saya mengikuti anak ini, termasuk media sosialnya, yang direkrut menjadi tenaga profesional di lingkungan Pemkot Salatiga saat saya menjabat Wali Kota Salatiga periode ke-2. Isinya seperti mempromosikan sesosok yang informasinya akan maju sebagai bakal calon (Bacalon) Wali Kota/ Wakil Wali Kota Salatiga," kata mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (02/05).
Yuliyanto mengaku sangat menyayangkan langkah tidak bijaksana TTK. Meski bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), TTK bekerja dan digaji oleh Negara. Seharusnya ia taat dengan ketentuan dimana ia bernaung.
Bahkan, ia pun telah mengetahui sepak-terjang TTK yang dianggap tidak tahu berterimakasih kepada pihak yang menghidupinya pasca Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari stasiun televisi asal ia pertama kali berprofesi sebagai wartawan.
"Dia dipecat atau diPHK dari tempat kerja di sebuah stasiun televisi. Datang ke saya nangis-nangis butuh kerjaan, karena ada anak istri yang harus dihidupi katanya. Tapi setelah sedikit nyaman dengan gaji yang lumayan, ibaratnya menjadi pengkhianat dari lembaga pemerintahan yang menggajinya," terang Yuliyanto.
Yuliyanto belum memastikan apa tujuan TTK bersedia menjadi 'mata-mata' dari sosok pernah memimpin Salatiga itu. Namun, ia pun mendapatkan informasi valid jika selama bekerja tidak mengedepankan profesionalisme.
Ada sejumlah kejadian yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh TTK seperti menghilangkan aset Pemkot Salatiga yang bernilai jutaan rupiah, merusak sarana operasional, bahkan mengunakan sarana teknologi milik Pemkot Salatiga untuk membuat/mendesain/mengedit atas perintah eks pejabat Pemkot Salatiga dengan tujuan membranding disertai imbalan uang.
Saat ditemui untuk dikonfirmasi, TTK tidak membantah sebagian kejadian dan informasi yang terlanjur beredar di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dinas pada jajaran Pemkot Salatiga itu. Namun, ada juga informasi yang ia bantah dan dianggap sebagai fitnah.
"Untuk pembuatan video baik mengedit/menyusun, saya akui saya salah. Salah melakukan di ruang kerja lingkungan Sekda (Sekretaris Daerah) di jam-jam ASN pulang dalam kondisi sepi," ucap TTK.
Bahkan, kegiatan itu sudah berjalan dengan hasil video mencapai sekitar lebih dari 10 karya yang ditayangkan di media sosial milik eks pejabat Salatiga.
TTK pun menyebutkan sejumlah nominal uang yang ia terima dari eks pejabat ini.
"Pak SN bilang ke saya, ‘Mas saya mau "maju" dalam Pilkada ini. Bantu-bantu saya ya’," tutur TTK, menirukan perkataan eks pejabat tersebut.
TTK juga mengakui terkait bocornya video atas ucapan Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani seputar "suka dengan Super Tangguh, ya pilih SN".
"Memang saya yang bertugas saat itu. Saya roll ucapan Pak Pj. Saya minta maaf, saya sampaikan ke Pak SN. Saya WA Pak SN, kalau Pak Pj seperti membanggakan program Super Tangguh. Saya salah, saya minta maaf," aku TTK.
Perihal hilangnya aset Pemkot dan rusaknya sarana operasional milik Sekda Kota Salatiga, TTK pun tidak membantahnya.
Meski demikian, ada beberapa hal yang ia membantah jika ia selalu sulit dihubungi untuk mendapatkan tugas-tugas dirinya sebagai Tenaga Profesional serta tidak masuk dalam waktu cukup lama.
"Saya sudah izin ke atasan saya, bahwa anak sakit," imbuhnya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengaku telah mendapatkan informasi apa yang ia ucapkan sebagai candaan mencairkan suasana saat pelantikan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) beredar di tengah masyarakat.
Yasip memastikan bahwa video itu telah dipotong tanpa melihat konteksnya apa.
"Video itu sudah dipotong. Tapi saya sayangnya sampai keluar yang tidak semestinya terjadi," pungkas Yasip.
Sekda Wuri Pudjiastuti pun mengetahui apa yang dilakukan TTK. Ia pun memantau jika TTK kerap tidak berangkat kerja, padahal sekelas ASN saja wajib hadir tiap hari. Kalau pun jika tidak berangkat kerja wajib ada keterangan.
- DPRD Jateng Dukung Pemerintah Provinsi Libatkan Akademisi Tangani Pengentasan Kemiskinan
- Tak Ada Takutnya Dan Kian Nekat! Kreak Teror Warga Bawa Sajam Di Area Permukiman
- Polres Karanganyar Bongkar Jaringan Narkoba, Dua Orang Ditangkap