China telah mengirim tiga astronot untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa barunya. Mereka dibawa menggunakan roket Long March-2F.
- Olimpiade Tokyo Terpaksa Ubah Jadwal Pertandingan Karena Gelombang Panas
- Megawati Penuhi Undangan Paus Fransiskus Ke Vatikan
- Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik
Baca Juga
Roket meluncur dari pusat peluncuran Jiuqua di gurun Gobi, China barat laut pada Minggu (5/6) pukul 02.44 GMT, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Awak Shenzhou-14 ditugaskan untuk menyelesaikan perakitan di orbit dan pembangunan stasiun ruang angkasa, serta memasang peralatan dan melakukan eksperimen ilmiah," kata CGTN.
Misi tersebut dipimpin oleh pilot Angkatan Udara, Chen Dong. Ia menjalankan misi bersama Liy Yang dan Cai Xuzhe.
Mereka menjadi kru gelombang kedua yang akan menghabiskan waktu enam bulan untuk merakit stasiun luar angkasa Tiangong. Nantinya mereka tersebut bertugas untuk menghubungkan dua modul laboratorium stasiun ke badan utama.
Tiangong yang berarti "istana surgawi" diperkirakan akan beroperasi secara penuh pada akhir pekan ini. Modul inti Tiangong memasuki orbit awal tahun lalu dan diharapkan beroperasi setidaknya selama satu dekade.
Tim terakhir yang membangun Tiangong telah kembali ke Bumi pada April, setelah 183 hari di luar angkasa.
- Duka Wartawan Afghanistan Karena Rekan Meninggal Dunia Akibat Ledakan di Bandara Kabul
- Jepang Perpanjang Keadaan Darurat Hingga 12 September 2021
- GP Ansor dan Banser Renovasi Makam Ulama di Mesir