Tingkatkan PAD Kota Semarang, Dewan Dukung Pengembangan BUMD

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendukung Badan Usaha Milik daerah (BUMD) di Kota Semarang utnuk mengembangkjan pendapatan agra bisa meningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kota Semarang.


Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim, saat mengikuti Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang mengatakan jika hingga saat ini belum semua BUMD yang ada di Kota Semarang bisa menyumbangkan dividen atau laba perusahaan kepada Pemkot Semarang. Sebut saja Semarang Zoo yang sempat tutup selama masa pandemi, dan menyebabkan tidak ada pendapatan yang masuk. Namun demikian, Semarang Zoo juga mengadakan inovasi dan promosi melalui media sosial agar pengunjung lebih tertarik datang ke Semarang Zoo saat kembali dibuka.

Pihaknya mendukung ada pengembangan BUMD. Jika dilihat secara riil, BUMD membutuhkan modal untuk pengembangan perusahaannya. "Kami mendukung penyertaan modal bagi BUMD agar profit mereka bisa semakin meningkat sehingga dapat turut menyumbang PAD," kata Mualim, Rabu (6/10).

Tak hanya itu, Mualim juga mendorong agar BUMD bisa meningkatkan kualitas SDM agar perusahaan bisa lebih berkembang melalui inovasi yang dilakukan. Harapannya, BUMD pun dapat memberi pelayanan yang semakin optimal.

Sebut saja PDAM yang bisa menambah jumlah pelanggan dan mencegah kebocoran air agar cost semakin berkurang. Perusahaan percetakan bisa menambah market tidak hanya lingkungan Pemkot saja, namun bisa menarik pasar di luar.

Tak hanya itu, perusahaan sektor perbankan, yakni BPR Bank Pasar, diharapkan bisa menambah nasabah. Dengan demikian, perputaran uang semakin besar dan deviden akan naik.

"Diprioritaskan dulu pelayanan publik. Dengan baiknya pelayanan ke masyarakat otomatis deviden akan meningkat. Jangan sampai mengejar dividen semata tapi mengesampingkan sifatnya sosial," tuturnya.

Sementara itu, Plt Kabag Perekonomian Setda Kota Semarang, Anton Siswantoro mengatakan, secara umum pendapatan BUMD ke PAD belum bisa optimal, namun ada beberapa perusahaan daerah yang sudah memberikan pendapatan.

Dari total enam BUMD di Kota Semarang, ada beberapa yang sudah menyumbangkan sebagian dividennya kepada Pemerintah Kota Semarang. PDAM menyumbang ke PAD sebesar Rp 20 miliar pada 2020 dan Rp 30 miliar pada 2021. BPR Bank Pasar sudah bisa memberikan kontribusi Rp 1 Miliar pada 2020 dan Rp 1,5 miliar pada 2021. Sedangkan dari Bank Jateng memperoleh Rp 30 miliar pada 2020 dan Rp 32 miliar pada 2021.

"BPR Bank Pasar sudah mulai ada inovasi sehingga bisa memperoleh pendapatan," jelasnya.

Sementara, Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Unimus, AM Jumai mengatakan, perusahaan daerah milik Pemkot Semarang harus bisa menjual dan memasarkannya ke masyarakat agar bisa memberikan pendapatan ke PAD.

"Proses pemasarannya bagaimana selain menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat juga sekaligus memberikan edukasi, sehingga keterlibatan masyarakat terhadap BUMD terwujud," paparnya.