Tol Semarang-Demak Dinilai Jadi Solusi Banjir

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminudin menilai tol Semarang-Demak akan menjadi solusi banjir jangka panjang di wilayah Semarang bagian timur.


Iswar menyebut, desain ulang dilakukan karena sebagian besar lahan digunakan untuk tol Semarang-Demak berupa air. Ia menyebut, tol Semarang-Demak akan dilengkapi dengan kolam retensi. Kolam retensi ini akan digunakan untuk menampung air dari sungai Seringin dan Tenggang sebelum masuk ke laut. 

"Kolam retensi ini nanti luasnya sekitar 250 hektar. Konsep yang baru ini sudah dilelangkan. Dari kementerian juga menjelaskan pengerjaan awal yang dilakukan adalah kolam retensi dengan kapasitas pompa yang naik 2,5 kali lipat atau 30 meter kubik per detik," kata Iswar, Selasa (3/1).

Terkait dengan pembebasan lahan, Iswar mengatakan, tahun ini pembebasan lahan akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Pembebasan lahan selesai diharapkan pembangunan tol Semarang-Demak juga selesai.

"Memang kendalanya pembebasan lahan adalah tanah musnah atau tanah yang terendam air dan sampai saat ini belum bisa selesai. Kami akan melakukan rapat dalam waktu dekat, intinya proyek dari pusat untuk pengentasan banjir ini bisa segera dilakukan," bebernya.

Iswar mengatakan, pembangunan kolam retensi akan dibangun di dekat Tambak Lorok, tepatnya di antara sungai Tenggang dan Sringin. Kolam retensi ini akan menjadi hilir dari dua sungai tersebut.

"Nanti hilirnya ada di kolam retensi kemudian akan dipompa keluar," terangnya.

Iswar memaparkan, solusi sementara dalam pengentasan banjir di wilayah timur adalah dengan menambah pompa portable dan sudah dilakukan oleh Kementerian PUPR. Sementara pengentasan banjir di wilayah Barat akan dilakukan normalisasi Sungai Plumbon dan peninggian jembatan.

"Untuk jangka panjang, wilayah timur tentu Sringin dan Tenggang yang jadi rangkaian penyelesaian secara integral. Jadi jika Tol Semarang-Demak selesai bisa jadi penyelesaian jangka panjang," pungkasnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, guna mempercepat pembangunan tol Semarang-Demak maka desain yang sebelumnya sudah ada sengaja diubah.

"Ada perubahan desain, tapi targetnya pertengahan Januari ini selesai," kata Basuki.

Desain yang disusun ulang ini dilakukan setelah ada evaluasi dari percobaan konstruksi oleh pengelola proyek. Menurutnya review desain sudah ditemukan, dan bisa disepakati oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Pertengahan bulan ini akan diajukan review desainnya itu. Menurut desainernya, ini akan lebih baik dari general desainnya," ungkapnya.