Tolak PHK Sepihak, Seratus Pekerja PT Kinyip Geruduk Gedung DPRD Kota Semarang

Sebanyak seratus pekerja PT Kinyip Bags and Hats Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD kota jalan Pemuda Semarang Jumat (17/5) pagi. Umar Dani/RMOLJateng
Sebanyak seratus pekerja PT Kinyip Bags and Hats Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD kota jalan Pemuda Semarang Jumat (17/5) pagi. Umar Dani/RMOLJateng

Seratusan pekerja PT Kinyip Bags and Hats Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Kota Semarang, Jalan Pemuda, Jumat (17/5) pagi.


Dengan membawa poster dan spanduk, massa yang kebanyakan perempuan mendatangi gedung dewan untuk menyampaikan aspirasinya karena telah diperlakukan tidak sewenang-wenang oleh perusahaan yang memproduksi tas dan topi.

Namun sayangnya, aspirasi para pekerja untuk masuk ke gedung milik rakyat itu terhalang oleh pintu gerbang yang digembok oleh petugas, sehingga mereka hanya bisa melakukan aksinya di depan pintu gerbang.

Fendi Ismawan Ketua PUK SPSI PT Kinyip mengatakan aksi yang dilakukan sebagai bentuk solidaritas dari pekerja terhadap rekanya yang telah di PHK secara sepihak.

Menurut Fendi, perusahaan telah melakukan PHK secara sepihak terhadap ketua, sekretaris serikat pekerja dan beberapa anggota sebanyak 13 pekerja  lainya  tanpa ada alasan yang jelas.

"Kami menuntut pada PT agar mempekerja kan kembali 13 pekerja yang telah di PHK secara sepihak" kata Fendi pada RMOLJateng, Jumat (17/5) siang.

Tuntutan yang kedua, ungkap Fendi , kami menolak pemberangusan serikat pekerja yang dilakukan oleh perusahaan.

"Kami juga mendesak pada perusahaan untuk segera mencabut surat peringatan pada seluruh anggota yang tergabung dalam serikat pekerja " kata Fendi dalam orasinya.

Anggota komisi D DPRD kota Semarang Anang berkenan untuk menerima para pengunjuk rasa dengan mendatangi ke depan pintu gerbang.

Anang sempat meminta pada petugas agar membuka gembok pintu gerbang agar bisa bertemu dan berdialog langsung dengan para pekerja PT Kinyip.

Didepan pengunjuk rasa, Anang berjanji akan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.