Rasa bangga menggunakan produk buatan Indonesia di kalangan generasi milineal dinilai mulai luntur.
- UKT PTN Naik, Unnes: Tiap Fakultas Beda-beda Dan Mahasiswa Diperbolehkan Banding Ajukan Keringanan
- Tepis Stigma Negatif, Muhammadiyah Pati Hadir Mencerahkan Masyarakat Sukolilo
- Pemkab Pati Alokasikan Rp2,5 Miliar Untuk Siswa Berprestasi Transisi
Baca Juga
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Lukman Hakim mengatakan milineal lebih banyak menggunakan produk luar negeri misalnya dari Eropa, Korea dan Thailand.
"Dengan adanya kampanye bangga buatan Indonesia ini diharapkan kecintaan generasi milenial bisa kembali cinta produk dalam negeri," tutur Lukman, Senin (24/7).
Lukman mengatakan, SMK Muhammadiyah 1 Semarang berupaya menumbuhkan kecintaan produk Indonesia terhadap para siswa dengan memiliki beberapa pusat keunggulan dalam pembuatan berbagai produk. Salah satunya teaching factory, sekolah menerima orderan dari luar berkaitan dengan jasa.
"Kami baru saja menyelesaikan orderan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk membuat legenda rakyat yang berjudul dari Sulawesi Utara. Kita juga menerima pembuatan company profile dari perusahaan-perusahaan seperti Roemani," bebernya.
Selain dalam bidang jasa, siswa juga diajarkan untuk membuat olahan produk yang bisa dijual kepada masyarakat luas. Hal tersebut sebagai pembekalan saat mereka lulus dari SMK dan masuk ke dunia kerja nyata.
"Kami menyiapkan mereka untuk siap saat lulus nantinya melalui produk lokal yang mereka buat sendiri. Jadi menumbuhkan rasa bangga dulu pada produk lokal," tandasnya.