Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei 2024 menjadi momentum para kaum pekerja untuk menyuarakan aspirasinya soal kesejahteraan.
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Forum Solidaritas Buruh Kudus Desak Kepala Disnakerperinkop UMKM Dicopot
- Salatiga: Pj Wali Kota Terimakasih, Buruh Salatiga Tidak Gelar Demo Labour Day
Baca Juga
Namun menariknya di Semarang, tepatnya depan kantot Gubernuran Jawa Tengah, mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah elemen kemahsiswaan, justru terlibat bentrok dengan polisi.
Aksi itu diawali oleh tuntutan yang dilayangakan para mahasiswa yang menginginkan Undang Undang (UU) Omnibus Law dicabut.
Beruntung, bentrok itu tak berlangsung lama. Para mahasiswa dengan bijak memilih mundur demi keamanan diri masing-masing dan tetap berjuang di jalur yang lebih elegan.
Tak hanya itu, Labour Day di Semarang juga diwarnai aksi unjuk rasa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang hingga sore tadi, masih bertahan di Jalan Pahlawan.
Mereka melakukan aksinya dengan memblokade jalan dengan truk yang berisi sound sistem dan panggung untuk orasi dalam unjuk rasa.
Koordinator lapangan aksi Sumartono mengatakan, aksi yang diikuti oleh seribu massa dari KSPI untuk menyambut hari buruh sedunia yang jatuh pada 1 mei.
Menurut Sumartono, massa yang tergabung dalam aksi menuntut kepada pemerintah untuk mencabut mencabut Undang -undang omnibus law.
"Kami juga menuntut agar Apindo untuk mencabut tuntutan di pengadilan, kami juga mendesak kepada gubernur untuk menghapus upah murah dan outsourcing " kata Sumartono pada wartawan.
- Final Kapolres Cup 2025 Jadi Awal Kebangkitan Voli Boyolali
- Pemerintah Kecamatan Kradenan Blora Gelar Sosialisasi Koperasi Merah Putih
- Sendang Wuluh Jragung, Mata Air Ajaib Penyembuh Penyakit Dan Ilmu Hitam Di Tengah Lembah Demak