Sejak pandemi Covid-19, khususnya PPKM, kondisi obyek wisata Taman Safari Batang Dolphin Center semakin memprihatinkan.
- Bupati Purbalingga : Kakang-Mbekayu Harus Genjot Promosi Wisata Purbalingga
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak
- Semarang Masih Jadi Primadona Liburan
Baca Juga
Manager Operasional Octavianus Bagus Wijaya menyatakan, tidak sedikit karyawan yang dirumahkan sembari menunggu kabar PPKM berlanjut atau tidak.
Sejumlah karyawan yang masuk berjibaku memenuhi pakan satwa sehari-hari.
"Kami tidak mengurangi porsi makanan mereka. Hanya saja kami cari alternatif pakan lain," kata pria berkacamata itu di lokasi, Kamis (5/8) sore.
Danu, sapaan akrabnya, memastikan bahwa perlakuan pada satwa di Dolphin Center dilakukan sebaik mungkin.
"Untuk kebutuhan pakan satwa bisa sampai 1 ton per hari," jelasnya.
Untuk satwa herbivora, para karyawan mencari pakan rumput di lapangan tempat wisata. Satwa karnivora butuh daging 3 kg.
Sedangkan untuk pakan lumba- lumba, pihaknya membeli ikan dari nelayan dengan harga murah.
"Sejumlah komunitas pecinta satwa juga menyumbangkan pakan," jelasnya.
Danu saat ini justru merasa prihatin dengan kondisi karyawan yang dirumahkan.
Ia meminta ada kelonggaran PPKM dengan mengizinkan obyek wisata dibuka dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan pembatasan pengunjung.
- Revitalisasi Balekambang Dengan Konsep Kebun Raya (Botanical Garden)
- Fasilitas Lengkap Telaga Madirdo Dengan Beragam Aktivitas Termasuk Berkemah
- Pemasaran Pariwisata Lebih Efektif Ditempuh Lewat Akses Internet