Ulil Amri Sebut Korupsi Masih Jadi PR Bupati Kendal Mendatang

Muhammad Ulil Amri, bakal calon Bupati Kendal pada Pilkada tahun 2020, menyatakan  perilaku koruptif masih terjadi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Kendal.


Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada hari ini Senin (9/12/2019).

Terkait hal itu, Ketua PC Ansor Kabupaten Kendal ini mendorong Bupati Kendal selaku pimpinan pemerintah daerah untuk membersihkan jajarannya dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

"Pemberantasan korupsi itu butuh komitmen dan tindakan nyata. Bupati harus tegas dan bahkan berani memberi contoh. Tidak hanya memberikan himbauan saja, jika ternyata perilaku koruptif justru masih terjadi di lingkaran dekat Bupati sendiri," kata Ulil.

Di lain pihak, mantan Kades Laban, Kangkung itu mengapresiasi atas prestasi Pemkab Kendal periode Bupati dr Mirna Annisa yang mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga tahun berturut-turut atas laporan keuangan dari BPK.

"Capaian itu mestinya jadi pelecut bagi Bupati untuk membersihkan jajarannya dari praktik kotor KKN," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, dua skandal kasus korupsi melibatkan oknum pejabat Pemkab Kendal terjadi dalam periode Bupati Kendal dr Mirna Annisa.

Pertama kasus korupsi proyek pengadaan Mading Elektronik (E-Mading) untuk SMP pada tahun 2016 yang merugikan negara Rp 4,4 Miliar dari nilai proyek Rp 5,8 Miliar.

Kedua, Bantuan Provinsi (Banprov) untuk pengadaan laptop diingkungan Dinas Pendidikan di Kabupaten Kendal dan Pekalongan pada tahun 2018 dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp 11 Miliar.

Terkait kasus korupsi E-Mading, berdasarkan keterangan yang muncul selama proses persidangan disebut nama Bupati Kendal dr Mirna Annisa dan sejumlah nama yang ditengarai sebagai orang dekat bupati.

Terkait hal itu, Ulil mempercayakan kepada proses hukum yang telah berjalan. Menurutnya kasus tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Kendal dalam memilih pemimpin daerah ke depan.

"Pemberantasan korupsi akan lebih efektif dilakukan melalui pencegahan. Pilkada tahun depan jadi momentum untuk memilih pemimpin yang  yang bersih. Bagaimana Kendal akan maju dan sejahtera kalau masih berkubang dengan masalah korupsi para oknum pejabatnya," tegasnya.