Cara unik dilakukan desa wisata Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar untuk mengisolasi warganya yang datang dari perantauan.
- Ngaku Petugas Metrologi, Warga Sragen Modus Penipuan Palsukan Cap Tanda Tera Timbangan
- Pasien Asal Kabupaten Semarang Dan Grobogan Terbanyak Di RSUD Salatiga
- Pemkot Semarang Lakukan Penggantian 10 Selang Mobil Damkar
Baca Juga
Bagi mereka yang nekat pulang kampung, khususnya berasal dari zona merah pandemi Covid-19 harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari sesuai dengan arahan pemerintah.
Di desa Berjo lokasi karantina tidak dilakukan di dalam gedung atau ruangan. Namun mereka ditempatkan di lokasi wisata Telaga Madirda yang berada di lereng gunung Lawu.
Kepala desa Berjo, Suyatno sampaikan, didirikan tenda-tenda yang kuat dan anti air untuk ditempati para pemudik selama masa karantina.
Ada sekitar sembilan tenda yang sudah disiapkan pemerintah desa Berjo.
"Lokasi wisata Telaga Madirda ini dikelola oleh BUMDES. Karena ditutup sementara akhirnya kita gunakan untuk karantina pemudik asal Berjo yang datang dari luar daerah," jelasnya Sabtu (9/5).
Ditambahkan Suyatno, lokasi karantina di Telaga Madirda dipilih agar mereka yang mudik tidak merasa tambah stres karena selama 14 hari harus membatasi interaksi dengan warga lain.
Ada dua orang yang menjalani karantina di sini. Tetapi satunya sudah kembali ke rumah. Tersisa satu orang, perantau asal Bekasi," imbuhnya.
Sementara itu pengelola wisata Telaga Madirda Supriyanto menambahkan satu tenda diisi satu orang karena mereka menjalani masa karantina selama 14 hari.
"Untuk konsumsi bagi mereka yang menjalani karantina disediakan oleh pihak desa dan terkadang juga dari pengelola," pungkasnya.
- Pemkot Salatiga Didukung Bentuk BNN
- Ekskavator Diturunkan, Sejumlah Desa di Rembang Antisipasi Banjir
- Bulan Dana PMI Sukses Kumpulkan Rp746 Juta, Bupati Rembang Ingatkan Alokasi Harus Tepat