Masa pemilihan umum (pemilu) serentak belum selesai bagi warga Tambangan RW 1, kelurahan Tambangan, kecamatan Mijen.
- Polres Sukoharjo Sudah Amankan 4.584 Motor Knalpot Brong Sepanjang 2023
- Wali Kota Solo Tertibkan Bangunan di Bantaran Sungai
- Polres Pekalongan Kota Perketat Pengawasan 13 Titik Rawan Macet Dan Kecelakaan Jelang Arus Mudik
Baca Juga
Bukan untuk memilih presiden, tetapi pemilu serentak memilih ketua Rukun Warga (RW) dan ketua Rukun Tetangga (RT) 1 hingga 4, ala penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sama-sama serentak (pemilu presiden dan legislatif). Bedanya ini tingkat RW dan RT," kata ketua panitia pemilu serentak, Supriyadi, Minggu (4/8/2019).
Layaknya pilpres, sistem pencoblosan pun sama, mulai dari surat undangan, kertas suara,cara mencoblos hingga kotak suara.
Para warga yang mencoblos harus membawa surat undangan, lalu diberi surat suara.
Kemudian, pemilih mencoblos pilihannya, dan memasukkan hasilnya ke kotak suara.
"Hari ini kami mengadakan pemilihan ketua RW 1, ketua RT 1, ketua RT 2, ketua RT 3 dan ketua RT 4. Ini even tiga tahunan," jelasnya.
Seorang warga RT 3, Rini menganggap pemilihan RW dan RT yang dikemas mirip pilpres menyenangkan.
Ia jadi lebih mantap memilih karena merasa lebih transparan.
"Ini lebih demokrasi, lebih transparan dan juga lebih menarik warga," tambah seorang kandidat ketua RW, Purnawi.
Bedanya dengan pilpres yaitu tidak ada debat kandidat dalam rangkaian pemilu serentak rw 1 tambangan itu.
"Kalau tingkatan RT/RW tidak perlu debat kandidat. Soalnya warga kan saling kenal karena tetangga sendiri. Masyarakat juga tahu cara kerja masing-masing," tambah Sarwanto, kandidat ketua RT 3.
- DPRD Jateng Dukung Pemerintah Provinsi Libatkan Akademisi Tangani Pengentasan Kemiskinan
- Pemkot Nan Perhatian: 200 Warga Kota Semarang Dipulangkan Gratis Naik Bus
- HPN 2025: PWI Rembang Gelar Baksos Dan Pendidikan Jurnalistik Di Sekolah Pinggiran