Pelaksaan Pilkada Wonogiri mulai menghangat. Kubu pendukung bakal calon Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) mulai gerah atas pemasangan sepanduk yang dilakukan oleh kubu Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Joss).
- Ganjar: Ketua Timses Tak Otomatis Menteri otomatis menteri
- Fahri Minta PKS Segera Bayar Rp 30 Miliar
- Perang Tawarkan Program Pendidikan Gratis Dan Majukan Kota Semarang
Baca Juga
"Baru selesai pendaftaran, JOSS sudah pasang spanduk di mana-mana. Itu mencuri start dan pemasangan tersebut tidak sedikit yang menyalahi aturan seperti di dekat kantor pemerintahan dan melintang di atas jalan," kata Witanto, Ketua Timses Harjo, Senin (7/9/2020) siang.
Sehubungan dengan itu, Witanto mendesak Bawaslu untuk segera ambil tindakan.
Terpisah, Ali Mahbub, Ketua Bawaslu Wonogiri, ketika dikonfirmasi soal itu menegaskan bahwa spanduk yang diduga dipasang oleh kubu Joss, belum bisa dikatakan mencuri start, sebab sepanduk tersebut belum masuk kategori alat peraga kampanye (APK), sesuai yang diatur PKPU No 4/2017.
Di PKPU tersebut, pada pasal 1 angka 22, jelas disebutkan bahwa Alat Peraga Kampanye (APK) adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, dan program Pasangan Calon, simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon yang dipasang untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi atau KPU/KIP Kabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan dibiayai sendiri oleh calon.
"Di spanduk yang terpasang tidak memenuhi unsur-unsur APK seperti yang terpapar di PKPU, jadi bukan kewenangan Bawaslu untuk melakukan penertiban," jelasnya.
Menurut Ali, kalaupun ada yang menyalahi aturan, paling soal cara pemasangannya dan itu tertulis di Perda yang kewenangannya ada di Satpol PP.
Ali menegaskan, pihaknya akan secara tegas melakukan eksekusi pelepasan spanduk apabila spanduk yang terpasang isinya memenuhi persyaratan seperti yang ada di PKPU tapi cara pemasangannya tidak sesuai dengan aturan yang ada.
- Ganjar Janjikan Kedaulatan Maritim di Depan Akademisi IPB
- Gibran Kunjungi Labuhan Bajo Sebagai Kepedulian Untuk Indonesia Timur
- Pilkada Salatiga Mulai Menarik: Muncul Nama Tak Diperhitungkan Pada Pilwalkot 2024