Usai Terdepak Dari Kabinet, Wishnutama Ungkap Harapan Kepada Sandiaga Uno

Ucapan selamat disampaikan Wishnutama Kusubandio kepada suksesornya, Sandiaga Salahuddin Uno yang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo menduduki kursi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf RI).


Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo gelar Workshop Peta Jalan (roadmap) pengembangan vaksin nasional

Ketua Konsorsiun Riset dan Inovasi Covid-19, Ali Ghufron Mukti sebut setidaknya ada lima isu yang paling penting untuk diselesaikan terkait vaksin Merah Putih.

Pertama isu adalah kecepatan yaitu bagaimana kecepatan mendapatkan vaksin ini. Oleh karena itu perlu adanya roadmap yang menjadi acuhan dari lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang nanti menjadi pegangan.

Kedua adalah isu tentang efektifitasnya. Dan untuk mengetahuinya dan juga isu ketiga yakni keamanan memerlukan uji klinik. Dengan uji klinik akan diketahui seperti apa dan seberapa keamanannya.

"Sementara isu keempat adalah khusus untuk negara yang mayoritas muslim adalah kehalalan," paparnya, Rabu (16/12).

Kemudian isu terakhir isu adalah tentang kemandirian. Karena itulah Indonesia perlu mengembangkan vaksin merah putih. Sebab Indonesia dengan jumlah penduduk sangat besar tidak ingin kebutuhan vaksin tergantung dengan import dan asing.

"Indonesia perlu kembangkan vaksin sendiri karena ini menyangkut dana yang besar, masyarakatnya banyak. Dan dorong pengembangan pusat laboratorium vaksin Merah Putih Nasional di Puspitek. Vaksin Merah Putih ini akan melewati serangkaian uji klinik," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Riset dan Tekhnologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam aplikasi zoom meeting sampaikan vaksin merah putih adalah vaksin yang bibitnya diteliti dan dikembangkan oleh peneliti di Indonesia dan dikembangkan di Indonesia.

Bambang menyebut untuk vaksin Merah Putih ini ada 7 institusi yang melakukan pengembangan vaksin. Hal itu menunjukkan talenta atau kemampuan Indonesia untuk membuat vaksin dari hulu sampai hilir.

Produksi vaksin juga melibatkan sejumlah lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi dapat memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Semakin banyak yang terlibat semakin baik. Namun kita tidak hanya berkutat pada jumlah siapa yang terlibat tapi pada kualitasnya," pesannya.

Diketahui Universitas Sebelas Maret Bersama dengan berbagai platform yaitu Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan Kegiatan Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Indonesia.

Kegiatan Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Indonesia bertujuan untuk merumuskan arah dan strategi pengembangan vaksin di Indonesia untuk berbagai penyakit, dimulai dari vaksin untuk Covid-19 dan juga vaksin untuk berbagai penyakit lainnya.