Kehadiran vaksin Covid-19 yang sedang menjadi uji klinis tahap akhir tidak lantas sebagai solusi pandemi tersebut.
- Pangdam IV/Diponegoro Resmikan Layanan Digital Subtraction Angiography
- Stok Vaksin Menipis, Beberapa Sentra Vaksinasi Hanya Layani Dosis Kedua Hingga Hari Ini
- Satu Dekade Program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Lakukan Berbagai Terobosan
Baca Juga
Kehadiran vaksin Covid-19 yang sedang menjadi uji klinis tahap akhir tidak lantas sebagai solusi pandemi tersebut.
"Sesudah vaksin, 3M tetap wajib, karena kita tidak tahu siapa yang sudah divaksin dan siapa yang tidak mempunyai virus lagi di tenggorokannya," ujar Gurubesar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Cissy Kartasasmita, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Selasa (17/11).
Cissy menjelaskan, vaksinasi yang dilakukan memang bisa melindungi seseorang dari penularan Covid-19. Akan tetapi, perlindungan tersebut tidak berlaku 100%. Sehingga tetap butuh upaya pencegahan.
"Kita tetap harus melakukan 3M. Kemudian tidak berkerumun. Kalau kita berada di antara banyak orang, kita harus lebih lagi patuh pakai masker," sambungnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Menurutnya, proses vaksinasi yang dilakukan dengan jumlah tertentu akan menghasilkan herd immunity. Hal tersebutlah yang menjadi target pemerintah untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kapan akhir pandemi? Kita tidak tahu, tapi beberapa negara sudah 0 kasus baru. Kalau terjadi dalam jangka waktu lama mungkin tidak akan terjadi lagi penularan. Kita lihat masyarakat China sudah tidak pakai masker, sudah tidak jaga jarak, itu yang kita inginkan," ujarnya.
- Jateng Terus Genjot Vaksinasi
- Dukung Indonesia Emas, Rembang Transformasi Layanan Kesehatan
- Meski Terkendala Stok, Hampir 4.000 Pelajar Semarang Sudah Tervaksin