Warga 5 RW di Salatiga Keberatan Penutupan Jalan di Perempatan Dukuh

Ketua RW V Suratman saat mengungkapkan keberatan warga terkait penutupan di Perempatan Dukuh, Ngemplak, Salatiga, Minggu (20/2).
Ketua RW V Suratman saat mengungkapkan keberatan warga terkait penutupan di Perempatan Dukuh, Ngemplak, Salatiga, Minggu (20/2).

Warga di lima RW di Kelurahan Kecandran, Salatiga keberatan dengan penutupan jalan di Perempatan Dukuh, Ngemplak, Salatiga. Buntut dari keberatan ini warga nekat membuka paksa.


"Iya itu warga kami yang membuka paksa sebagian barier di perempatan traffic light Jalan Lingkar Selatan (JLS) Dukuh, Salatiga. Kami tahu itu salah, melanggar kami minta maaf," kata Ketua RW V Ngaliyan, Kecandran, Salatiga Suratman kepada RMOLJateng, Minggu (20/2) petang.

Namun demikian, disebutkan Suratman, penutupan perempatan Dukuh dari arah Kecandran ke kota Salatiga dan arah sebaliknya dilakukan Satlantas Polres bersama instansi terkait terhitung mulai tanggal 28 Januari 2022 sangat berdampak bagi masyarakat. Baik dari sisi aktivitas warga, maupun perekonomian.

Ada pun warga lima RW kawasan Dukuh, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga yang keberatan adalah wilayah Sawahan, Karang Padang, Ngaliyan, Krajan, dan Ngemplak.

Suratman menjelaskan, bukan tanpa alasan langkah sepihak warga membuka paksa barier tersebut.

Ia menjelaskan, adanya barier menutup jalan sangat menggangu aktivitas warga. Terutama kehidupan perekonomian warga khususnya di lima RW di Dukuh sangat 'terpukul'. 

"Yang sangat terdampak yakni RW I, II, RW III, RW IV dan RW V. Padahal jalan di kawasan Ngemplak sudah ada lebih dulu sebelum adanya Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga," tandasnya.

Khusus RW V Ngemplak sendiri, disebutkannya sangat terdampak adanya penutupan akses jalan di perempatan traffic light Ngeplak, Dukuh, Kecandran, Salatiga.
"Itu adalah satu-satunya akses jalan ekonomi ke jalur kota dan sekitarnya. Yang seharinya Rp 50 ribu, sekarang mencari Rp 20 ribu aja susah," ujarnya.

Sebagai Ketua RW, ia banyak mendapatkan keluhan. Pengakuan sejenis juga disampaikan Ketua RW IV dan RW I, Dukuh, Kecandran, Salatiga. Dimana, dampak dirasakan cukup signifikan, diantaranya banyak warga mengalami kesulitan ketika menuju keluar wilayah mereka.

Atas keberatan itu, warga di lima RW melalui perwakilan masing-masing Ketua RW melayangkan surat ke Wali Kota Salatiga Yuliyanto dengan poin mengajukan keberatan.

"Surat kami ke Wali Kota pada dasarnya keberatan dengan adanya penutupan jalan di perempatan Ngemplak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga tersebut menggunakan barier," pungkasnya.

Ada pun, isi surat itu menyebutkan selaku perwakilan dari wilayah Sawahan, Karang Padang, Ngaliyan, Krajan, dan Ngemplak Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga mengajukan keberatan dengan  dengan pertimbangan sebagai berikut.

Pertama, perempatan Dukuh merupakan akses utama yang menghubungkan antara wilayah duku dengan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga dan arah sebaliknya sehingga merupakan akses vital untuk aktivitas warga.

Kedua, jumlah warga di 5 Dukuh sekitar 2000 jiwa sebagian besar beraktivitas di Kota Salatiga, baik itu untuk bekerja sekolah ataupun aktivitas lainnya..

Ketiga, banyak warga dari wilayah sekitar bekerja dan berniaga di sekitar perempatan tersebut, sehingga penutupan sangat berdampak terhadap perekonomian warga ke-4 untuk beraktivitas warga harus memutar sejauh 1 km.

Ditambah lagi, titik putar di Karang Panjang dan Gamol merupakan jalur cepat serta kontur jalan yang menurun serta minimnya rambu sehingga rawan terjadinya kecelakaan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas warga memohon kepada Walikota dan Kapolres Salatiga untuk dapat membuka kembali perempatan Dukuh arah Salatiga agar aktivitas warga bisa kembali normal.

Surat ditanda tangani dan cap stempel basah oleh Ketua RW 1 Dukuh Krajan Siswanto, Ketua RW II Dukuh Ngemplak M Ikhsan, Ketua RW III Karang Pandan Kecandran Suroto, Ketua RW 5 Ngaliyan Kecandran Suratman.

"Surat warga kepada Wali Kota tanggal 9 Februari, dan sampai saat ini belum ada tanggapan," timpal Imam, warga Sawahan, Salatiga.