Arak-arakan takbiran keliling untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri Lebaran 1445 H, diikuti meriah ratusan warga Klipang, Semarang, Selasa (9/4) malam ini.
- Terkuak! Museum Glagah Wangi Simpan Harta Karun
- Haul Kiai Surgi, 1.378 Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 250 Meter
- Warga Rela Iuran Demi Gapura
Baca Juga
Warga yang ikut takbir keliling berkeliling sambil mengarak miniatur buatan berbagai model mewakili masjid dan mushola wilayah masing-masing.
Takbir keliling dilaksanakan sesuai rute mengelilingi Jalan Klipang Raya. Meriah sekali, ratusan warga peserta dan masyarakat yang ikut untuk menonton mengikuti takbiran dengan penuh semangat dan terlihat sangat gembira.
Namun, arak-arakan takbiran ini sedikit menghambat bagi pengguna jalan. Akibatnya, Jalan Klipang Raya rute dilalui keliling pun macet, sehingga masyarakat harus sabar menunggu takbiran lewat.
Terlebih lagi, saat bertemu rombongan takbir keliling wilayah sekitar Klipang, semakin macet tetapi meriah sekali suasana pada malam Lebaran 2024 ini. Banyak sekali masyarakat yang sengaja ingin melihat arak-arakan takbiran.
Salah satu warga yang ikut memeriahkan takbiran, Feni mengaku senang sekali tradisi lama turun temurun semacam ini masih dilestarikan sampai generasi ke generasi hingga sekarang. Harapannya, takbiran tidak dilarang karena dapat menghibur dan jadi tontonan menarik masyarakat.
"Bagus sekali kalau bisa digelar setiap tahun. Ini kan sudah sejak dahulu ada takbiran, tetapi jarang yang mempedulikan, padahal bagus dan meriah. Asal peserta dan masyarakat penonton tertib, saya kira tidak apa-apa ada ramai-ramai yang penting dapat izin dari pihak berwenang," ucapnya.
Warga banyak yang melihat pawai arak-arakan takbiran di Klipang ini di pinggir jalan. Salah satunya Arifin, menurutnya, setiap tahun takbiran semakin meriah saja. Masyarakat sepertinya banyak yang mulai tertarik serta senang untuk dapat ikut memeriahkan.
"Bagi saya acara takbiran yang diadakan warga Klipang ini setiap tahun tambah meriah. Walaupun kelihatan sederhana, tetapi penontonnya banyak. Sayangnya karena ada takbiran macet, jadi kasihan masyarakat yang berkepentingan untuk melintas namun jalan macet karena ada takbiran," kata dia.
Peserta takbiran terlihat saat arak-arakan gembira dan semangat karena momen ini juga jadi ajang untuk unjuk kebolehan antar pengurus takmir dan remaja masjid maupun mushola. Fery, salah satu peserta mengatakan, telah mempersiapkan takbiran dengan sungguh-sungguh agar meriah.
"Dua minggu persiapan buat miniatur, kita inisiatif mendesain sendiri dan menuangkan konsep juga mandiri. Kita ingin takbiran meriah dan semua peserta bisa merasakan kegembiraan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Termasuk masyarakat, tetapi kita sangat memperhatikan ketertiban selama acara agar tidak sampai ada ribut-ribut dan lancar sampai selesai," sebutnya.
- Keren, Jawa Tengah Ditahbiskan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2024
- Komunitas Tionghoa Prihatin Bongpay Dialihfungsikan
- Irwan Hidayat: Jadikan Semarang Kota Kebudayaan dan Pintu Masuk Wisata Jawa Tengah