Budaya gotong royong masih kental di wilayah perkotaan Kabupaten Batang, tepatnya bagi warga RT 2 RW 5, kelurahan Watesalit, kecamatan Batang. Warga kampung rela menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk membangun gapura dengan swadaya.
- Pentas Wayang 34 Jam Non Stop, Dibuka Andika-Hendi
- Peringati HBN 2024, Ribuan Warga Kota Pekalongan Flasmob Berbatik
- Memoar Lengger Lanang Banyumas Meriahkan Penutupan Artjog 2021
Baca Juga
"Untuk pembangunan gapura ini, kami tidak mengajukan bantuan pada pemerintah setempat. Warga iuran dari kantong pribadinya masing-masing," kata sekretaris RT, Bukhori, Senin (11/10) malam.
Ia mengatakan membangun gapura yang layak menjadi cita-cita warga sejak 37 tahun lalu. Sebelumnya, memang sudah ada gapura, tetapi bagi warga tidak pantas dan sudah rusak.
Enggan mengandalkan bantuan, warga RT 02 sepakat bahu membahu membangun gapura secara swadaya. Hingga akhirnya terkumpul dana sekitar Rp 25 juta dalam waktu yang relatif singkat.
Bukhori bercerita warga sendiri yang juga melakukan pembangunan gapura. Sejumlah warga memang paham dalam urusan membangun.
"Total ada 20 sak semen yang kami gunakan untuk mengecor gapura," tambah ketua RT 02, Sukardi.
Para warga membangun gapura pada malam hari usai bekerja. Proses pengecoran berlangsung hingga tengah malam.
Tidak hanya gapura, para warga juga berniat kembali iuran untuk pengaspalan jalan kampung. Sebab, selama ini, pengajuan pengaspalan jalan di wilayahnya melalui musrenbang belum juga terlaksana.
"Katanya tahun kemarin, tapi kena refocusing pandemi COvid-19," ujarnya.
- Ribuan Keris Warnai Pameran Budaya di Grobogan
- Taj Yasin Upayakan Pelestarian Makam Mbah Suro dan Pesanggrahan di Markas Kopassus
- Pekalongan Batik Fashion On the Street Ramaikan Pekan Batik Nasional