Budaya gotong royong masih kental di wilayah perkotaan Kabupaten Batang, tepatnya bagi warga RT 2 RW 5, kelurahan Watesalit, kecamatan Batang. Warga kampung rela menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk membangun gapura dengan swadaya.
- Bakso Bucin Berikan Diskon 18% Kepada Anggota NU Sepanjang Kongres Ke-18 Surabaya
- Air Suci Dan Api Dharma Hari Ini Dikirab Menuju Candi Borobudur
- Fadli Zon: Pers Tidak Bisa Pisah Dengan Kebudayaan
Baca Juga
"Untuk pembangunan gapura ini, kami tidak mengajukan bantuan pada pemerintah setempat. Warga iuran dari kantong pribadinya masing-masing," kata sekretaris RT, Bukhori, Senin (11/10) malam.
Ia mengatakan membangun gapura yang layak menjadi cita-cita warga sejak 37 tahun lalu. Sebelumnya, memang sudah ada gapura, tetapi bagi warga tidak pantas dan sudah rusak.
Enggan mengandalkan bantuan, warga RT 02 sepakat bahu membahu membangun gapura secara swadaya. Hingga akhirnya terkumpul dana sekitar Rp 25 juta dalam waktu yang relatif singkat.
Bukhori bercerita warga sendiri yang juga melakukan pembangunan gapura. Sejumlah warga memang paham dalam urusan membangun.
"Total ada 20 sak semen yang kami gunakan untuk mengecor gapura," tambah ketua RT 02, Sukardi.
Para warga membangun gapura pada malam hari usai bekerja. Proses pengecoran berlangsung hingga tengah malam.
Tidak hanya gapura, para warga juga berniat kembali iuran untuk pengaspalan jalan kampung. Sebab, selama ini, pengajuan pengaspalan jalan di wilayahnya melalui musrenbang belum juga terlaksana.
"Katanya tahun kemarin, tapi kena refocusing pandemi COvid-19," ujarnya.
- Living In Heritage, Pameran Koleksi Ekslusif Maestro Batik Indonesia
- Jepara Dipuji Sebagai The World Carving Center, PJ Bupati Jepara Bangga Dan Mengapresiasi Malaysia
- Lengger Lanang Rianto Pukau Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unsoed