Warga Pranan Sukoharjo Keluhkan Limbah Ciu di Kali Samin

Kades Pranan Jigong Sarjanto saat menunjukkan Kali Samin yang tercemar.
Kades Pranan Jigong Sarjanto saat menunjukkan Kali Samin yang tercemar.

Mengeringnya aliran sungai membuat Warga Desa Pranan, Kecamatan Polokarto mengeluhkan bau limbah di Kali Samin yang menyengat. Aroma tidak sedap itu muncul sepekan lalu sejak Bendung Colo dikeringkan pada Senin (16/10/2023) lalu.


"Sepekan ini warga di RW 2, 3 dan 4 mengeluhkan bau menyengat. Bahkan warga Desa Telukan dan Pandeyan, Kecamatan Grogol dan Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban juga merasakan hal yang sama." Kata Jigong Sarjanto, Kepala Desa Pranan, Selasa (24/10/2023).

Menurut Jigong, bau tidak sedap di Kali Samin itu muncul sejak Dam Colo dikeringkan pada Senin (16/10) lalu. Setelah dicek, air di Kali Samin berwarna coklat kehitaman.

"Dam Colo ditutup, baunya jadi menyengat. Air irigasi yang biasa dibuang di kali Samin kan minim, sehingga hanya ada air limbah industri. Kemungkinan limbah ciu," ungkap Jigong.

Diakui Jigong, bau ini kerap muncul saat musim kemarau saat air sungai mengering, hanya saja bau yang dirasakan saat ini, lebih parah dari sebelumnya.

"Ini baunya sangat parah. Warga sangat terganggu. Malah kalau tidak segera akan ditindaklanjuti, warga pingin mengungsi," ungkap Jigong.

Lebih lanjut dikatakan Jigong, atas keluhan warga itu, pihaknya sudah melaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo. 

"Kami sudah melaporkannya ke BBWSBS dan DLH, semoga ada tindak lanjut dari instansi-instansi tersebut, sehingga warganya bisa tidur nyenyak." Pungkas Jigong.

Dikonfirmasi terkait limbah itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Agus Suprapto mengaku telah memberikan teguran kepada industri ciu yang diduga membuang limbahnya di Kali Samin. 

Setidaknya ada 40 industri pembuatan ciu yang sudah diberikan surat teguran. Ada sebagian besar di Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto. Beberapa di Desa Bakalan, Polokarto dan Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban

"Kita sudah layangkan surat teguran. Supaya mengolah limbahnya dulu. Ada 40 industri pembuatan ciu yang kita tegur," katanya.