Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia mendapat predikat baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
- Ahmad Luthfi Pastikan Pelayanan Publik Dan Kesehatan Berbasis Desa Berjalan Optimal
- Tingkatkan Mutu Layanan, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Lahirkan Berbagai Inovasi
- Inovasi Digital Angkat Purbalingga Jadi Kabupaten Terbaik dalam Proyek SPHERES
Baca Juga
Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia mendapat predikat baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Immunization Officer WHO Indonesia, dr. Olivi Silalahi mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan program vaksinasi yang sukses, karena komitmen Presiden Joko Widodo yang dilaksanakan secara maksimal oleh Kementerian Kesehatan.
"Urutan ke-2 negara yang terbanyak penduduknya yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19," ujar Olivi dalam Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring Selasa (8/6), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Salah satu tolak ukur dari kinerja baik Kemenkes adalah percepatan vaksinasi yang didorong sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19 di dalam negeri. Padahal, Indonesia belum menjadi produsen vaksin Covid-19.
"Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia, Prof. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono mengatakan, kendala yang dihadapi di lapangan terjadi karena soal penyampaian informasi. Menurut Pratiwi, kelompok masyarakat demikian lebih sering menerima efek samping vaksin yang dianggap menakutkan.
"Untuk itu kita bisa berikan penerangan. Bagaimana vaksin bekerja, bagaimana vaksin efektif menghambar infeksi terjadi dan juga mencegah transmisi terjadi dan akhirnya mengurangi jumlah pasien," katanya.
Selain soal komunikasi, sukses program gerakan vaksinasi nasional juga bergantung pada ketersediaan dan distribusi vaksin agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama untuk memenuhi target 1juta vaksinasi per hari.
"Kekurangannya tentunya impor yang sudah jadi dari Astrazeneca, juga tambahan dari program Gotong Royong dari Sinopharm," kata dr. Mahsum Muhammadi, Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan Bio Farma. Saat ini, Indonesia telah mendapat pasokan 11,7 juta vaksin tambahan untuk vaksinasi tahap kedua.
- Cegah Penularan Covid-19, DKK Semarang Ambil 2.000 Sample Swab Tiap Hari
- DKK Semarang Masih Menunggu Hasil Pengujian 20 Sampel
- Semarang Gelar Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Mulai 21 Desember