Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra maju di Pilpres 2019 menjadi salah satu hasil putusan musyawarah kerja nasional (mukernas) yang di partai tersebut pada Jumat (4/5) lalu.
- Gemira Buat Program Khusus untuk Menangkan Sudaryono di Pilgub Jateng 2024
- Kumpulkan 6 Pilar, Kapolda Jateng: Pemilu Damai Perlu Cooling System
- Pilwakot 2024, KPU Kota Pekalongan Siap Terima Pendaftaran Calon Peseorangan
Baca Juga
"Salah satu rekomendasi itu adalah mendorong Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pemilu 2019 mendatang," ujar Wakil Ketua Umum PPB, Edi Wahyudi dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/5).
Kata dia, putusan mendorong Yusril jadi capres atau cawapres 2019 merupakan hasil kesepakatan dari para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB.
Yusril menyambut baik putusan ini. Dia mengaku siap menjalankan amanah yang diberikan partai kepadanya.
"Keputusan partai sudah didapat, ini harus dijalankan sebaik-baiknya dan menjadi amanah," ujarnya.
Kata Yusril, saat ini banyak pilihan yang muncul dan bisa bersanding dengan dirinya. Bahkan tanpa malu, Yusril mengaku siap mendampingi mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Kalau dicalonkan untuk menjadi calon wakil dari Pak Gatot boleh juga," ucapnya.
Tapi yang mengejutkan, dia menolak jika nantinya harus menjadi pendamping petahana Presiden Joko Widodo. Yusril menegaskan bahwa duet dengan Jokowi hanya bisa terjadi jika Jokowi mau menjadi wakilnya. pemilu mendatang.
"Ya pak Jokowi harus jadi wakil presiden, saya yang calon presidennya," tukasnya.
- Bawaslu Batang Temukan 23 Kasus Pencatutan Nama Sebagai Anggota Parpol
- Merujuk Putusan MK, Ketua DPC PDIP Banjarnegara Ingatkan ASN Jaga Netralitas
- Bawaslu Karanganyar Siap Awasi Tahapan Kampanye Pemilu 2024