Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Djatmiko mengklaim sukses menekan penularan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) di tahun 2023 lalu.
- Gerai Vaksin Polres Pemalang 'Cegat' Ribuan Penerima BNPT
- Intensifkan Gemarikan, Strategi Pemerintah Atasi Stunting dan Tingkatkan Ketahanan Pangan di Karanganyar
- Stok Oksigen Di RS Wongsonegoro Hingga Saat Ini Aman
Baca Juga
Menurutnya, keberhasilan itu tak lepas dari menggunakan sistim baru, di mana penegakan diagnosanya dengan mendeteksi C-Reactive Protein (CRP).
"Kalau 2022 tanpa CRP, sehingga diagnosa banyak terjadi over diagnosis. Setelah menggunakan CRP terbukti dapat menekankan angka kasus DB," jelasnya, Jumat (19/1).
Dia mencontohkan, misalkan di tahun sebelumnya mencapai 500 kasus, setelah penggunaan CRP jumlah penderita bisa ditekan hingga menjadi 300.
"Otomatis prosentase kematiannya menjadi bertambah, karena diagnosanya lebih rigid dan screeningnya lebih kuat," imbuhnya.
Sekedar informasi, dari data yang diperoleh RMOLJateng, sepanjang tahun 2023 sebanyak 332 kasus DBD menimpa warga Grobogan, dengan angka kematian 12 orang.
Sementara pada tahun 2022 kasus DBD terjadi sebanyak 475 kasus dengan kematian 10 orang.
- 19 Warga Grobogan Tewas Akibat Serangan DBD
- Pasien DBD Membludak, Ruang IGD Jadi Alternatif
- Kasus DBD di Blora Alami Peningkatan hingga 100 Persen