Sebanyak 15 orang petugas kesehatan dari dua RS yakni RS dr Oen Solo Baru dan RS Yarsis Sukoharjo, dikarantina mandiri atau dalam masa pemantauan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo.
- Vaksinasi Di Kota Semarang Harus Menyeluruh Termasuk Difabel
- Percepat Herd Immunity, Djarum Foundation Luncurkan Sentra Vaksinasi dan Tim Vaksin Keliling di Kabupaten Semarang
- Vaksin Terbatas, Hendi Minta Warga Rajin Cek Kuota di Puskesmas
Baca Juga
15 petugas kesehatan tersebut melakukan kontak dekat dengan pasien yang dinyatakan positif corona, yang dirawat di RS Moewardi Surakarta.
Diketahui sebelum dirawat di RSUD Moewardi, dua pasien tersebut dirawat di RS Dr OEN solo baru dan RS Yarsis.
"Saat ini petugas kesehatan yang kontak dengan pasien (positif corona) dalam pemantauan," kata Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, dikonfirmasi Sabtu (14/3).
Sesuai SOP yang ditetapkan Kementrian Kesehatan, masa karantina mandiri ini akan berlangsung selama 14 hari. Karantina mandiri dilakukan didalam rumah masing masing.
"Pemantauan tidak hanya kami lakukan untuk pasien, tetapi juga dilakukan untuk petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien yang dipantau. untuk mengantisipasi atau mencegah penularan dan penyebaran virus," jelasnya.
Yunia menjelaskan, semuanya dalam kondisi baik, tidak mengalami gejala Covid-19. Dalam masa pemantauan tersebut jika menunjukan gejala berkembang, maka DKK Sukoharjo akan mengambil langkah rujukan.
Saat ini DKK Sukoharjo tengah mengampanyekan sosialisasi PHBS dan Germas, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Yunia menambahkan, jika ada masyarakat yang ingin berkonsultasi terkait virus corona, bisa menghubungi hot line pelayanan Covid-19 RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.
- Renovasi Gedung IBI, Bupati Tegal Ingatkan Layanan Optimal
- Petugas PIPP Rumah Sakit Berperan Penting Perkuat Kepuasan Peserta JKN
- Komunitas Peduli Kanker Purworejo Resmi Dibentuk