Desa Trangsan Gatak Sukoharjo kembali menggelar Grebeg Penjalin. Tampak seluruh warga desa Trangsan guyup memeriahkan gelaran pesta rotan yang bisa jadi merupakan satu satunya di Indonesia.
- HUT RI Ke-79, Merti Bumi Bakal Digelar Di Goa Kreo
- Masuki Suro, Benda Koleksi Museum Tosan Aji Purworejo Dijamas
- Pabrik Gula Rendeng Kudus Gelar Tradisi Pengantin Tebu, Menyimpan Pesan Mistis
Baca Juga
Even parade penjalin atau rotan digelar selama empat hari, dimulai dengan kirab aneka bentuk rotan dengan disaksikan langsung oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dengan start di Balai Desa Trangsan, Kamis (27/10).
Kostum rotan, kuda rotan, jamur raksasa, gazebo hingga barongsai dari rotan diarak warga, yang tak kurang melibatkan 1800 warga, termasuk siswa-siswi sekolah di Gatak.
Menariknya, ada kostum seperti batik carnival yang dibuat dari anyaman rotan yang dibentuk dengan berbagai macam hiasan. Bahkan ada kostum seberat 20 kg dengan tinggi 2 meter dan juga ada anyaman rotan berbentuk kuda yang gagah.
"Pembuatan kuda raksasa ini seharusnya membutuhkan waktu tiga bulan, tetapi rampung selama tiga hari. Kuda ini juga telah dipesan oleh buyer Eropa," terang MC saat kuda hasil kerajinan rotan itu melintas di depan panggung utama.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani beserta jajaran Forkopimda turut menghadiri pembukaan berharap kegiatan itu bisa mengangkat potensi daerah dan bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten Sukoharjo. Lewat Grebeg Penjalin juga diharapkan Desa Trangsan menjadi jujukan para pelancong untuk berwisata.
"Sudah dua tahun kemarin karena Covid-19 tidak ada kegiatan seperti ini, hari ini luar biasa antusias masyarakat mengikuti kirab budaya. Mudah-mudahan dengan Grebeg Penjalin ini tidak hanya sekedar untuk memasarkan produk. Tetapi ada transaksi antara produsen dengan pembeli," terang Bupati Etik.
Puncak acara Grebeg Penjalin, saat panitia membawa empat gunungan rotan yang berisi aneka bentuk benda dari rotan, mulai dari pot, keranjang, tempat buah, nampan dan lainnya. Empat gunungan tersebut sudah diincar masyarakat untuk direbutkan, dan benar usai didoakan warga langsung menyeruak merebut banyak benda di atas gunungan rotan tersebut. 
- Gus Chamid: Ansor Adalah Ibadah, Muskerancab Purworejo Hasilkan 44 Program
- Kota Semarang Siap Jadi Tuan Rumah Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia
- Peringati Hari Anak dan Hari Berkebaya Nasional, Klub Merby Semarang Gelar Parade Anak dan Orangtua
