23 Pengungsi Gempa Mamuju Dapatkan Bantuan dari Pemkab Karanganyar

Sebanyak 23 korban Gempa Mamuju, Sulawesi Barat asal Karanganyar untuk sementara kembali ke kampung halaman di Jumantono dan Jatipuro, Karanganyar.


Sebanyak 25 lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kelurahan Sekaran, Gunungpati dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang.

Pembongkaran dipimpin langsung oleh Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto dengan mengerahkan ratusan anggotanya.

Lapak yang berada disepanjang jalan raya Sekaran menuju ke arah Kampus Unnes diakui Fajar tidak berizin dan membuat kumuh suasana jalan.

"Akses UNNES ini kan jalan utama kadang menteri, presiden kesini kalo akses jalan nya banyak PKL kan kumuh ya, jadi memang sudah ada peringatan dari lurah, camat setempat lalu kami turun kami ratakan semua," ungkap Fajar disela-sela pembongkaran lapak, Selasa (22/12).

Surat peringatan dari kelurahan dan kecamatan setempat memang telah dilayangkan dan PKL diminta untuk membongkarnya sendiri.

Namun peringatan tersebut tidak diindahkan oleh para PKL dan berimbas pada pembongkaran dari tim Satpol PP Semarang.

"Satpol tidak akan turun selama warga masyarakat tertib, kalau tidak tertib ya kami akan turun tangan langsung. Kami terjunkan dua tim jadi ada yang di atas dan di bawah, dan saya ucapkan terimakasih buat warga yang sudah bongkar sendiri karena memang beberapa hari lalu dari lurah dan camat sudah sampaikan untuk dibongkar sendiri," jelasnya.

Bangunan lapak PKL yang dibongkar memang masih aktif digunakan untuk berdagang.

"Bangunan liar ini masih di gunakan dan ada yang tidak digunakan pemiliknya lagi, tapi yang sudah tidak digunakan pemiliknya pasti disewakan pada orang lain," tuturnya.

Bahkan nantinya Satpol PP akan menyisir seluruh pelosok kota Semarang terkait keberadaan bangunan liar tanpa izin.

"Satpol PP disupervisi juga dari KPK harus tegas dalam penindakan, jadi ke depan kami akan terus lakukan penertiban jadi tidak hanya ditengah kota tapi pinggiran kota seperti gunungpati atau ngaliyan nanti kita akan razia,†pungkasnya.