Sebanyak 319 Pelaku Ekonomi Kreatif (ekraf) terdata di Purbalingga oleh Navigator Indonesia dari berbagai sub sektor ekonomi.
- Wamentan Terus Perbaiki Tata Kelola Penyaluran Pupuk
- Binda Jateng Terus Fokus Pada Keterpenuhan Gizi Pengungsi Banjir
- Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Hampir Selesai, Bupati : Diresmikan Presiden Jokowi
Baca Juga
Sensus dilakukan sejak 25 Juli sampai 27 Agustus 2022, secara langsung terjun kelapangan dan pengisian google form.
Hal itu disampaikan oleh ketua Navigator Indonesia Barid Hardiyanto saat pemaparan hasil pendataan pelaku ekraf Purbalingga di Aula Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Jumat (16/9/2022) siang.
Hadir pada kegiatan tersebut para perwakilan Ekraf se Kabupaten Purbalingga.
“Dari data Kementrian Ekonomi Kreatif setiap tahunnya terdapat penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) dari Rp 1.066,64 T tahun 2018 menjadi Rp 1.153,4 T tahun 2019. Kemudian kenaikan jumlah tenaga kerja dari 18.497.322 tahun 2018 menjadi Rp 19.240.184 di tahun 2019,” ujarnya.
Dari hasil pendataan, lanjut Baret terdapat 11 subsektor ekraf yakni aplikasi, arsitektur, desain produk, fotografi, musik, kuliner, kriya, fesyen, film, animasi, video, seni pertunjukan dan seni rupa.
Subsektor yang belum ada seperti desain komunikasi visual, permainan interaktif televisi dan radio, periklanan dan penerbitan
“Pelaku ekraf di Purbalingga didominasi oleh subsektor seni dan pertunjukan sebesar 30,4 % dan subsektor fesyen sebesar 26 persen,” ujarnya.
Baret berharap dengan hasil pendataan ini masih memungkinkan untuk update data, selain itu juga data yang ada bisa digunakan untuk pijakan guna membuat komite ekraf dan acuan pengembangan ekraf kedepannya.
Sedangkan Kepala Dinporapar Purbalingga, Prayitno mengatakan dengan pertemuan ini bisa disinergikan beberapa pelaku ekraf lainnya. Misalnya terkait videografi bisa bersinergi dengan fashion atau bersinergi dengan artis musik untuk pengembangan ke depan.
“Para pelaku ekraf bisa meningkatkan kreatifitasnya sehingga dapat mampu menambahkan nilai tambah dan bisa mendongkrak ekonomi para pelaku ekraf,” pungkasnya.
- PMI Batang Sudah Alokasikan Rp 100 Juta untuk Korban Gempa
- Ratusan Narapidana Ikuti Pelatihan Jahit Garmen
- Perkuat Komitmen Kerjasama, UKSW dan PMI Teken MoU