Aktivitas penambalan jalan berlubang tampak di jalur Pantura Batang hingga Pemalang. Penambalan dilakukan tim dari Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Jawa Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
- Sidak Vaksinasi Pelajar, Ganjar Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Tiap Sekolah Saja
- Akses Jalan Menuju Gunung Telomoyo Di Wilayah Magelang Segera Diperbaiki
- Capaian Vaksinasi Kota Salatiga 137 Persen
Baca Juga
"Hampir seluruh ruas kami (Batang-Pemalang) ada lubang karena cuaca cukup ekstrem. Sejak tanggal 6 hingga 14 hampir tiap hari kondisi hujan," kata PPK 1.2 Jateng, I Nyoman Yaswara, Rabu (16/2).
Ia mengatakan, lubang terbanyak di wilayah Kabupaten Pekalongan, tepatnya antara Kecamatan Wiradesa hingga Kecamatan Siwalan. Lalu jalan menuju Pemalang.
Nyoman, sapaan akrabnya, mengatakan menyiapkan 20 ton hingga 40 ton untuk menambal lubang Pantura Batang-Pemalang. Pihaknya menyiapkan empat tim patching penambal yang bekerja tiap hari.
"Memang kami akui penanganan belum maksimal karena posisi masih hujan. Tapi kami targetkan Minggu ini semua lubang sudah tertutup semua," katanya.
Ia berharap cuaca mendukung, sehingga pelaksanaan lubang bisa maksimal. Pihaknya menutup lubang dengan hotmix.
Pihak satker juga memasang rambu-rambu atau peringatan hati-hati di lokasi yang terdapat lubang. Rambu itu juga bertuliskan lubang dalam proses penanganan.
"Kami berusaha tidak lebih 1x24 jam lubang itu bisa tertutup. Untuk jalan yang rigid beton Alhamdulillah aman," ucapnya.
Nyoman menambahkan sudah mengusulkan program penanganan efektif dan permanen di ruas kilometer 110 hingga 129. Penanganan ruas sepanjang itu membutuhkan sekitar Rp 100 miliar.
Anggaran itu untuk penanganan rigid beton yang rusak. Jika rusak berat, maka rigid beton itu akan dibongkar dan diganti.
"Yang kami usulkan di 114 kilometer atau ke arah petarukan. Penganggaran dua tahun atau multiyears. Targetnya tahun ini," jelasnya.
Sebelumnya, kondisi jalan raya Pantura sepanjang Kabupaten Batang hingga Kabupaten Pemalang yang banyak berlubang dikeluhkan para pengendara. Seorang di antaranya Muslihun yang nyaris terperosok ke lubang di Pantura Batang-Pekalongan.
"Untung gak kena, bahaya kalau kena lubang. Bisa jatuh," katanya.
Ia bercerita beberapa kali sempat terkena lubang, dan sempat juga menghindar di jalur Pantura. Berdasarkan pengalamannya, lubang sepanjang Pantura muncul banyak ketika mulai masuk musim hujan.
- Gelontor Dana Rp 1,2 Miliar untuk Pembangunan Taman Ecobrick
- Simpang Lima, Titik Macet Utama Kota Semarang di Hari Libur
- Polres Sukoharjo Beri Penghargaan 15 Relawan Sigap Bantu Penanganan Virus Corona