4000-an Buruh PT Nesia Pan Pacific Knit Tengaran Demo Tuntut Dua Manager WNA Turun

Ribuan buruh pabrik PT Nesia Pan Pacific Knit menggelar unjuk rasa, Jumat (11/2).
Ribuan buruh pabrik PT Nesia Pan Pacific Knit menggelar unjuk rasa, Jumat (11/2).

Sebanyak 4000-an buruh pabrik PT Nesia Pan Pacific Knit menggelar unjuk rasa, Jumat (11/2).


Tuntutan para pedemo ini menghendaki dua manager yakni Warga Negara Asing (WNA), Mr. Lee dan Mr. Park turun dari jabatan yang telah dipegang kurang lebih satu tahun lamanya.

Hingga menjelang siang, sebagian besar buruh adalah perempuan itu berkumpul sambil berteriak-teriak menuntut kebijakan selama dua tahun terakhir dianggap merugikan mereka di anulir.

Tak tanggung-tanggung, mereka yang menggelar unjuk rasa mulai dari level manager, supervisor hingga dibagian produksi.

Praktis, sejak pagi tidak ada kegiatan produksi di pabrik tersebut.

Sejumlah supervisor perempuan yang tengah membentuk kelompok kecil ditemui wartawan mengaku, mereka sudah tidak tahan dengan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan.

"Ini klimaks, ini puncaknya. Kesejahteraan kami seolah-olah digerogoti, karena saat adanya Manager baru di PT. Nesia Pan Pacific memberlakukan aturan baru yang memberatkan para buruh," kata seorang supervisor S, yang diamini rekan seprofesinya dari departemen lain dengan inisial S, E. R dan L.

S menyebut, sejak berlakunya aturan baru, ia ribuan karyawan malah merasa diberatkan.

Ia mencontohkan, jam kerja, jika ada buruh yang tidak masuk sanksinya di mutasi hingga persoalan pemotongan upah. Dan ini sudah berjalan hampir satu tahun lamanya.

"Tuntutan kami, Mr. Lee dan Mr. Park untuk turun dari jabatannya," tandasnya.

Mr. Lee dan Mr adalah dua orang yang mengeluarkan kebijakan dianggap merasakan para buruh ini.

Tim Leader QC Diah Septiani membenarkan perihal tuntut parah buruh. Ia menjelaskan demonstran menuntut Mr. Lee dan Mr. Park untuk turun dari jabatannya.

Dan jika belum ada kesepakatan, para buruh ini akan menggelar aksi serupa esok hari.

Saat para buruh menyampaikan uneg-uneg melalui pengeras suara, sejumlah perwakilan pedemo menggelar berdialog dengan menejemen. 

Sambil perundingan digelar, sejumlah petugas keamanan dari Polsek dan Koramil Tengaran berjaga-jaga.

Hingga siang, belum ada satu pun pihak menejemen yang bisa ditemui untuk dikonfirmasi dengan alasan masih dilakukan negosiasi dengan perwakilan pekerja.