Kasus keracunan menimpa 59 siswa SD PK Muhammadiyah Andong di Dukuh Pelemrenteng RT 7 RW 3, Dusun Kacangan, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali saat ini dalam penyelidikan Polres Boyolali.
- Polres Demak Siap Amankan Tahapan di Tahun Politik
- Pemudik: Waspada Pasar Tumpah Kerap Yang Timbulkan Kemacetan Di Wilayah Magelang
- Wali Kota Salatiga Yuliyanto Harapkan Gastronomi Kuliner Jadi Unggulan
Baca Juga
Hal ini diungkapkan Kapolres Boyolali melalui Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasi Humas Polres Boyolali Iptu Arif Mudi Prihanto saat dikonfirmasi RMOLJateng, Selasa (21/11).
Iptu Arif menandaskan, Satreskrim Polres Boyolali telah meminta keterangan sejumlah pihak terkait.
"Saat ini kasi keracunan tersebut masih dilakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi," ungkap Arif.
Sementara, Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Boyolali Teguh Tri Kuncoro membetulkan kejadian keracunan massal menimpa 50 lebih siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 5 SD PK Muhammadiyah Andong.
"Ya terdapat 50-an lebih siswa-siswi SD PK Muhammadiyah Andong yang mengalami sakit, mulai dari kelas 1-5," terang Teguh.
Saat ini, barang bukti berupa susu kedelai diserahkan ke Puskesmas Ando untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali.
Ada pun kronologi kejadian keracunan minuman berasal dari susu kedelai yang menimpa siswa SD PK Muhammadiyah. Diduga, susu kedelai berasal dari program khusus (PK) yang diberikan kepada para siswa dengan rasa stroberi. Tercatat sebanyak 200 biji susu dibagikan kepada siswa sekitar pukul 09.00 WIB.
Selang beberapa saat, para siswa mulai kelas 1-5 yang mendapatkan susu mengalami gejala pusing dan mual. Mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Andong untuk mendapatkan perawatan. Diduga susu yang berikan telah basi.
Kedelai sendiri diantarkan oleh seorang penjual katering diambil dari daerah Kecamatan Klego saat ini sampel susu kedelai tanpa merek itu diperiksa di laboratorium guna memastikan penyebab dugaan keracunan.
Adapun jumlah korban sebanyak 59 orang yang terdiri dari kelas I sebanyak 10 siswa, kelas II sebanyak 14 siswa, kelas III sebanyak 13 siswa, kelas IV sebanyak 16 siswa dan kelas V sebanyak 6 siswa.
"Ada sebagian siswa yang dibawa ke Puskesmas Andong menjalani perawatan medis namun ada juga yang diizinkan untuk pulang," ujar seorang petugas Puskesmas.
- Terjunkan Unit Satwa, Kapolres Salatiga Pimpin Langsung Sterilisasi Gereja
- HUT 79 RI, Karnaval Sambong Kebon Batang Dilintasi Pesawat Tempur Mini
- Belum Sesuai Rencana, Tol Semarang Demak Seksi I Molor, Baru Selesai 2027