62 Pengurus Fatayat NU Kota Semarang Siap Bertugas

Sebanyak 62 pengurus Fatayat NU Kota Semarang dilantik untuk masa khidmat 2022-2027.


Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Kota Semarang terpilih Hj Istigfharoh mengatakan, siap membuka pintu kolaborasi dengan semua pihak demi kemajuan kota ini. 

“Sebagai kader Fatayat harus memiliki bekal pendidikan agar dapat berguna di keluarga maupun masyarakat,” ungkap Hj Istigfharoh di sela-sela pelantikan dan rapat kerja PC Fatayat NU Kota Semarang Masa Khidmat 2022-2027, di Kota Semarang, Minggu (6/11). 

Dia melanjutkan, sekitar 62 orang pengurus dilantik untuk bertugas lima tahun ke depan. Progam juga sudah disiapkan meliputi pengembangan organisasi kader, hukum politik advokasi, pendidikan dakwah, kesehatan lingkungan hidup, seni sosial, litbang dan informasi. 

Dalam masa kepemimpinan lima tahun ke depan, dia bertekad akan membentuk ranting di seluruh kelurahan. Tercatat hingga kini baru 95 ranting atau setingkat kelurahan terbentuk. 

“Total 177 ranting bisa diresmikan agar kiprah Fatayat NU semakin dapat menjangkau masyarakat luas,” terang dia. 

Dalam kesempatan itu, peluncuran website Fatayat NU Kota Semarang. Beragam kegiatan Fatayat NJ akan semakin disebarluaskan melalui fatayatnusemarang.com.

Istri Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengungkapkan, peran perempuan sangat dibutuhkan untuk peduli terhadap perempuan, anak dan lingkungan. 

“Lima tahun ke depan dengan keaktifan peran perempuan harus lebih maju, oke dan lebih berdampak untuk anak-anak dan sesama perempuan,” terang dia. 

Dia menyontohkan, pekerjaan rumah yang harus menjadi perhatian bersama seperti masalah stunting. Selain itu, Fatayat NU Kota Semarang diharapkan tetap utuh, solid dan semakin membumi. 

Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah menyampaikan, program yang disusun harus bisa menjawab permasalahan. 

“Contoh AKI (angka kematian ibu) dan stunting, sebagai kader Fatayat juga harus ikut memperhatikan permasalahan ini. Kita hadir untuk menjadi solusi bukan malah sebaliknya menambah persoalan,” papar dia.

Setiap anggota, lanjut dia, harus menjadi public relation agar masyarakat luar semakin mengenal dan mengetahui Fatayat NU. 

“Dan kecintaan terhadap NKRI harus kita pelihara sebagai warisan para ulama menjaga persatuan dan kesatuan,” kata dia.