Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan sudah menduga jika dalang penyerangan air keras kepadanya tidak akan pernah diungkap karena menyeret nama petinggi penegak hukum.
- Muncul Lagi Dan Tawuran, Belasan Kreak-Kreak Di Semarang Utara Dibekuk Polisi
- Kabur ke Kalimantan, Pelaku Asusila Dibekuk Polisi
- Edarkan 6 Kilogram Obat Mercon, 2 Orang Diamankan Satreskrim Polres Salatiga
Baca Juga
"Saya dalam banyak kesempatan menyampaikan kepada rekan-rekan media bahwa ada keterlibatan petinggi penegak hukum, saya sudah menyampaikan hal itu sejak awal bahkan saya menyampaikan bahwa saya sudah yakin ini tidak akan diungkap," ujarnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (17/6).
Novel menyebut penyerangan air keras terhadapnya menyeret nama seorang Jenderal yang ada di Indonesia.
Dia mengatakan, penyerangan terhadapnya atau pegawai KPK yang lain itu bukan hanya terjadi sekali. Bahkan, pegawai KPK sudah punya bukti rekaman atas ancaman pembunuhan.
Novel mengaku segala macam serangan yang didapatkannya beserta teman-teman dikirimkan oleh satu pihak yang sama sehingga seharusnya dalang penyerangan harus segera diungkap.
"Dan itu diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang sama. Ini yang harus diungkap, itu yang saya maksud," tukasnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Penyiraman air keras terhadap Novel terjadi 11 April 2017 selepas sholat subuh di dekat rumahnya.
Namun demikian dalam kurun waktu satu tahun lebih dua bulan paska kejadian penyiraman air keras tersebut Polri masih belum juga mampu mengungkap siapa dalang di balik pelaku penyerangan.
- Mayat Balita Korban Pembunuhan Ditemukan di Semak Semak, Dua Pelaku Ditangkap
- Polisi Ungkap Korban Mengalami Pemerasan Jumlah Besar
- Pelajar Buat Masyarakat Kaget Dengan Tawuran Masuk Kampung Di Mugas, Polisi Tindak Pelakunya