Akses Jalan Putus, Sejumlah Pelajar Terpaksa Gunakan Perahu Saat Berangkat Sekolah

Anak-anak menggunakan perahu untuk beraktivitas belajar akibat tanggul jebol. Rubadi/RMOLJateng.
Anak-anak menggunakan perahu untuk beraktivitas belajar akibat tanggul jebol. Rubadi/RMOLJateng.

Sejumlah pelajar di Baturangung Gubug Grobogan Jawa Tengah terpaksa menggunakan perahu lantaran akses jalan ke sekolah putus akibat jebolnya tanggul Dusun Mintreng.


Kubangan air di bekas jalan tersebut sudah berangsur surut, namun kedalaman kubangan air masih cukup dalam sekitar tiga meter. 

Sejumlah pelajar harus menaiki perahu yang ditarik menggunakan tambang setiap harinya, terutama saat berangkat serta pulang sekolah.

Akses jalan yang putus pun tidak menghambat para pelajar untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

Muhammad Izza, siswa kelas IX SMP 3 Gubug mengatakan, tak mengeluh meski harus pulang pergi menggunakan perahu untuk melintas. 

"Untuk sekolah masih bisa meski menggunakan perahu, tapi mudah-mudahan segera ada penanganan dan perbaikan," ujarnya, Selasa (18/3) siang. 

Perahu penyeberangan cukup ditarik dengan tambang dapat dioperasikan oleh satu orang, perahu selalu beroperasi saat masyarakat sekitar membutuhkan. 

Rumani (50) warga setempat mengatakan sesulit apapun anak anak harus tetap belajar, untuk masa depan mereka. 

"Perahu darurat ini aktif saat pagi dan siang terutama saat anak - anak berangkat dan pulang sekolah, namun, perahu juga sering digunakan warga untuk aktivitas lainnya," ungkapnya. 

Hingga saat penanganan tanggul Sungai Tuntang yang jebol masih dilakukan. Itu agar jalan yang roboh imbas tanggul jebol dapat segera dilakukan perbaikan. 

Warga berharap sebelum lebaran, akses jalan yang roboh dapat segera dilalui seperti sebelumnya.