Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan dalam waktu yang nyaris bersamaan kita menyaksikan dua bentuk terorisme yang kembali mengoyak rasa kemanusiaan.
- Kapolres Boyolali 'Ngecek' Pengamanan PSU di Desa Kadireso
- KPU Kudus Buka Peluang Warga Kritisi Status dan Dokumen Cabup dan Cawabup
- Agustina-Iswar Dukung Ekspresi Anak-anak Muda Agar Bermanfaat
Baca Juga
Pertama, serentetan aksi teror yang terjadi di dalam negeri seperti di Surabaya dan Pekanbaru. Kedua, terorisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat yang memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv, Israel ke Yerusalem, Palestina.
Aksi teror di dalam negeri, Sukamta selaku pribadi sekaligus mewakili Fraksi PKS menghaturkan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
"Saya mengimbau kepada segenap komponen bangsa Indonesia untuk menjadikan momen ini sebagai momentum bersatu padu bergandengan tangan mengokohkan NKRI dan melawan terorisme dengan segala bentuknya. Ini bukan waktu yang baik untuk saling menuding satu dengan yang lain sesama komponen yang anti dengan terorisme," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/5).
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini menambahkan, terkait aksi terorisme di Yerusalem, ini jelas menentang opini dunia bahkan melawan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini adalah bentuk terorisme terhadap Palestina yang sampai hari ini masih dijajah.
"Hari-hari ini kita juga melihat penembakan terhadap ratusan warga tidak bersenjata, tidak berdaya, di dalamnya ada wanita dan anak-anak. Ini adalah teror yang sesungguhnya, yang dilakukan oleh sebuah negara yang direstui oleh negara besar," terang Sukamta.
Penembakan ini, lanjut dia, sama sekali tidak bisa dibenarkan karena ditujukan untuk warga sipil yang tidak bersenjata dan tidak berdaya.
Karena itu, Fraksi PKS mendesak kepada pemerintah RI dan pimpinan DPR untuk menyerukan kepada dunia internasional agar membuat badan investigasi independen atas pembunuhan ratusan orang yang terjadi di Palestina.
"Kita berharap pemerintah Indonesia bersama segenap komponen bangsa bisa menyelesaikan terorisme di dalam negeri secepat-cepatnya, dan semoga bangsa Indonesia juga mampu turut berpartisipasi secara signifikan agar persoalan terorisme terhadap Palestina tadi juga bisa diselesaikan,," demikian Sukamta.
- Yasip Khasani: Salatiga Targetkan 90 Persen Tingkat Partisipasi Pemilu di 2024
- Lantik PPK, Wawali Magelang Ingin Partisipasi Masyarakat Meningkat
- Mas Wawan Laksanakan Prosesi Wukuf Di Arafah, Terapkan Konsep Strategi Wuqufiyah