Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso mengaku prihatin dengan adanya rencana kenaikan tarif Tol Semarang-Solo pada 27 Juni besok.
- Seru! Lomba Egrang Bikin Ramai Kantor Bupati Batang
- Eks Kapolsek Semarang Tengah Kompol Gali Atmaja Jabat Wakapolres Batang
- Pelantikan Bupati Dan Wakil Tegal Diperkaya Dengan Bersholawat
Baca Juga
Menurutnya, kenaikan tarif Tol Semarang-Solo tersebut akan menambah beban rakyat kecil di tengah pandemi Covid-19.
"Saya prihatin dengan rencana tersebut. Saya kira baiknya rencana tersebut dibatalkan sampai kondisi lebih baik," kata Hadi, Sabtu (26/6).
Hadi menjelaskan, rencana kenaikan tari Tol Semarang-Solo itu dimulai dari jarak terdekat Rp1000 hingga Rp 10.000 untuk terjauh. Akibatnya, kenaikan tarif tersebut juga membuat tarif perjalanan via Tol Trans Jawa naik.
Tarif golongan I (sedan, jip, pikap, minibus, dan bus) misalnya, untuk perjalanan terjauh dari gerbang tol (GT) Banyumanik menuju GT Surakarta atau sebaliknya, semula Rp65.000 menjadi Rp75.000.
"Hal ini pastinya akan menambah pengeluaran masyarakat terutama biaya mobilisasi yang akan berimplikasi pada kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat," tegasnya.
Lebih jauh, Hadi menegaskan keluarnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor : 752/KPTS/ M/2021 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Jalan Tol Semarang-Solo tertanggal 9 Juni 2021 ini tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah hari ini yang berupaya menekan beban masyarakat.
"Subsidi digelontor di satu sisi, tapi beban transportasi dinaikkan, ini menunjukkan ketidak konsistenan pemerintah," tegasnya.
- Pemkot Salatiga Siap Kolaborasi Lintas Daerah di Indonesia
- Metode Jumbo Bag dan Sheet Pile Baja Efektif Atasi Tanggul Jebol Sungai Wulan
- Kelima Kalinya, Pemkot Salatiga Terima Penghargaan Opini WTP