Angka Stunting di Jateng Masih Tinggi

Pj Bupati Sepyo Achanto didampingi Sekda Adi Waryanto memimpin rakot penanggulangan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting. Tri Budi/Dok.RMOLJateng
Pj Bupati Sepyo Achanto didampingi Sekda Adi Waryanto memimpin rakot penanggulangan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting. Tri Budi/Dok.RMOLJateng

Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, menyampaikan, angka penurunan stunting di Jawa Tengah belum memperoleh hasil yang menggembirakan untuk menopang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Tengah dalam periode yang akan datang. 


"Karena itu, dibutuhkan banyak upaya - upaya pencegahan " katanya, di depan peserta rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Magelang di Ruang Bina Karya Setkab Magelang, Kamis (21/3).

Di Kabupaten Magelang, lanjut Sepyo, kegiatan penurunan angka stunting sudah berjalan. Tetapi perlu penekanan kembali untuk mencapai target-target yang ditentukan serta prosentasenya bisa diturunkan semaksimal mungkin.

Menurutnya, diperlukan fokus intervensi secara terkoordinasi dan komperhensif terhadap remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan penekanan pada aspek pencegahan dalam bentuk edukasi dan intervensi spesifik maupun sensitif.

"Program penurunan stunting dari pusat ini harus ditindaklanjuti, dilaksanakan dan harus diedukasi dengan berbagai pihak, karena juga untuk menyiapkan SDM sesuai yang diharapkan untuk Indonesia emas," ujar Sepyo Achanto.

Rapat dihadiri Kepala Kantor Kemena, Asisten Setda, Kepala OPD, Camat se-kabupaten Magelang, dan organisasi lainnya, mrupakan tindak lanjut dari Peraruran Presiden RI No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Kepala Bappeda-Litbangda M Taufik Hidayat Yahya menyampaikan, tingkat kemiskinan ekstrim di Kabupaten Magelang telah turun 1,37 persen di tahun 2023, menjadi 10,96 persen dari sebelumnya 11,09 persen.

"Untuk mewujudkan target nasional 0 persen, kemiskinan ekstrim tahun 2024 diperlukan upaya keras dari semua pihak. Karena itu diharapkan upaya-upaya percepatan penghapusan kemiskinan oleh Pemkab Magelang dapat terlaksana dengan baik," harap Taufik.

Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA, Bela Pinarsi, mengatakan, berdasarkan data ePPGBM, persentase stunting di Kabupaten Magelang mencapai 15,22 persen di tahun 2023 dari sebelumnya 13,11 persen di tahun 2022. 

Penyebab stunting di Kabupaten Magelang, kata dia,  antara lain karena kurangnya protein hewani, pola asuh yang tidak tepat, sanitasi, anemia, pola pendidikan dan lain-lain. 

Guna memenuhi target penurunan stunting ke angka 14 persen pada 2024, diperlukan Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Tim yang sudah dibentuk sesuai Keputusan Bupati Magelang No. 180.182/47/KEP/09/2022 adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Kader KB, Kader PKK, dan Kader Nakes.

"Selain percepatan penurunan stunting, Kabupaten Magelang juga menerapkan kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan ekstrim, konsep dasar dari kemiskinan ekstrim antara lain adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan," tutur Bela Pinarsi.