Antisipasi Lonjakan Permintaan Jelang Lebaran, 62 Faskes Kota Semarang Siap Layani Vaksinasi Booster

Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah menyiapkan 62 fasilitas kesehatan (faskes) untuk melayani vaksinasi booster yang kemungkinan permintaannya akan meningkat menjelang libur Lebaran mendatang.


Pasalnya pemerintah pusat telah memberikan lampu hijau diperbolehkannya mudik Lebaran dengan syarat utama masyarakat yang mudik sudah menjalani vaksinasi booster.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan layanan vaksinasi booster di 62 faskes tersebut tersebar di seluruh Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit yang ada di Kota Semarang. Selain itu pihaknya juga membuka layanan vaksinasi 24 jam di Rumah Dinas Walikota Semarang.

"Kita siapkan 62 faskes untuk melayani lonjakan permintaan vaksinasi jelang mudik. Petugas juga akan mobile ke wilayah dengan menyasar perkampunan, tempat ibadah, dan lainnya," kata Hakam kepada RMOLJateng, Selasa (12/4).

Bahkan saat ini Dinas Kesehatan juga tengah memiliki program vaksinasi dengan langsung mendatangi masyarakat. Syaratnya, minimal harus ada 20 orang yang akan divaksin, setelah itu Dinkes akan langsung mendatangi lokasi tersebut utnuk memberikan vaksinasi baik dosis pertama, kedua hingga booster.

"Misalnya satu vial vaksin Astra Zeneca itu bisa untuk 20 orang, moderna 15 orang. Kalau sisa ya kita harus cari sasaran lagi, tidak mungkin dibuang," jelasnya.

Hakam mengatakan saat sebelum puasa permintaan vaksinasi terbilang cukup tinggi hingga mencapai 10 ribu per harinya. Berbeda saat awal puasa kemarin yang mengalami penurunan. 

Namun pihaknya tetap membuka 62 faskes untuk melakukan vaksinasi guna mengantisipasi lonjakan permintaan vaksinasi jelang mudik Lebaran 2022.

"Kami tidak main-main kami siapkan 62 faskes setiap hari dengan berbagai macam jenis vaksin," bebernya. 

Sementara di Kota Semarang sendiri, lanjut Hakam, ada beberapa jenis vaksin yang tersedia yakni pfizer, Astra Zeneca, Moderna, dan Sinopharm. Hakam juga menjelaskan jika hingga saat ini tidak ada vaksin yang kadaluwarsa.

"Tidak ada kalau yang kadaluwarsa, kami sesuaikan jumlah vaksin dengan kebutuhan masyarakat," pungkasnya.