Tak terasa sehari lagi Asian Games 2018 akan tinggal kenangan Pesta olahraga negara-negara Asia selama dua minggu di Jakarta dan Palembang, pastinya akan banyak meninggalkan kenangan indah, terutama bagi bangsa Indonesia.
- Nasib Atlet Usai Piala Dunia U-17 2023 Wajib Diperhatikan
- Peminat Milklife Soccer Challenge Kudus Series 2 Membludak, Siap Digeber di Delapan Kota
- Jalan Sehat KORPRI, Momen Pegawai Olahraga Bersama Masyarakat
Baca Juga
Tidak hanya bangga telah berhasil menyelesaikan gelaran bergengsi itu, tapi Indonesia juga gilang gemilang menorehkan prestasi emas.
31 medali emas diraih pasukan Merah Putih untuk menempati peringkat keempat peraih medali terbanyak, di bawah China, Jepang, dan Korea Selatan. Raihan ini adalah rekor Indonesia sepanjang keikutsertaannya di ajang Asian Games.
Selain itu, Asian Games 2018 sukses mempersatukan Asia, memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menjadi ajang rekonsiliasi politik. Sederetan prestasi di atas membuat Asian Games 2018 terasa sangat istimewa di hati bangsa Indonesia.
Mantan Wakil Sekjen PBNU, Adnan Anwar menilai Asian Games 2018 membuktikan bahwa solidaritas dan soliditas bangsa-bangsa di Asia sangat kuat.
Saat di belahan dunia lain sedang marak perang antar negara, di Asian Games 2018 ini negara-negara Asia bisa sejenak melupakan konflik-konflik yang terjadi. Bahkan Korea Utara dan Korea Selatan yang selama ini terlibat perseteruan hebat, di Asian Games 2018, mereka luluh dengan menggunakan satu bendera di acara pembukaan. Di beberapa cabang seperti dayung, dua Korea juga bahu membahu menjadi satu negara.
"Inilah yangg dimaksudkan dengan Energy of Asia untuk menyatukan dunia yang penuh perbedaan ini. Di ajang Asian Games ini seluruh corak perbedaan berhasil disatukan dengan energi sportifitas dan fair play menjunjung tinggi kejujuran," ujar Adnan di Jakarta, Minggu (2/9).
Adnan meneruskan bahwa Asian Games 2018 berhasil membuka mata dunia tentang perdamaian dan kebesaran Indonesia. Kebesaran bukan saja luas wilayah kekayaan sumber daya alam, maupun besarnya jumlah penduduk, tapi konsep Bhinneka Tunggal Ika mampu menghadirkan satu Indonesia di dalam dan di luar arena.
"Ini yang menyebabkan para peserta Asian Games mengagumi kebesaran indonesia karena mampu menyatukan jutaan perbedaan dalam satu negara NKRI," tutur peneliti dari LP3S ini.
Belum berhenti di situ, kata Adnan, Asian Games 2018 di samping sebagai ajang yang mengunggulkan sportivitas, juga efektif digunakan untuk rekonsiliasi politik.
Terbukti di seluruh perbedaan kepentingan politik di Indonesia disatukan dalam pelukan Joko Widodo dan penantangnya Prabowo Subianto saat mendukung perjuangan atlet pencak silat meraih emas di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu (28/8) lalu.
"Itu menunjukkan dalam politik bolehlah berkontestas, namun dalam olahraga mereka punya sikap sama agar para atlit bisa menymbangkan prestasi terbaiknya meraih medali emas demi kebanggaan NKRI," pungkas Adnan.
- Bupati Wonogiri Sediakan Bonus Rp 100 Juta untuk Peraih Medali Emas PON Papua
- PSIS Bawa 21 Pemain Jelang Laga Tandang Lawan Madura United
- Tragis, Persiku Dilumat PSIM 5-0