Hasil Pilkada 2018 bisa dijadikan rujukan oleh para
tokoh-tokoh potensial untuk menjadi capres di Pemilu 2019. Apalagi, saat
ini, tengah diajukan judicial review terhadap syarat ambang batas pencalonan presiden.
- KPU Telah Miliki Skema Mitigasi Potensi Kerawanan Pemilu 2024
- Hasil C1, Lilis-Zaeni Ungguli Cabup Petahana di Desa Wadasmalang
- Refleksi 3 Tahun Gibran-Teguh: Pekerjaan Rumah Yang Perlu Dirampungkan
Baca Juga
"Bila MK mengabulkan maka tokoh-tokoh nasional yang memiliki potensi bisa dijadikan sebagai capres alternatif. Baik tokoh yang berlatar belakang sipil maupun militer, bila memiliki track record yang teruji dan yang terpenting memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, sangat layak diajukan sebagai capres," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni kepada redaksi, Jumat (29/6) dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
Saat ini ketua umum parpol didominasi oleh tokoh sipil. Sebagai perimbangan, menurut hemat Sya'roni, tidak ada salahnya bila tokoh-tokoh militer mulai diperbanyak. Jika hari ini hanya memperbincangkan sosok Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono, kedepan sudah harus ada tokoh militer lainnya yang tampil.
"Militer sebagai salah satu tempat kaderisasi anak bangsa pasti memiliki banyak tokoh potensial yang siap memimpin Indonesia. Meskipun banyak namun tidak semua tokoh militer layak dicalonkan. Syarat utama harus berintegritas, kapabel, dan memiliki track record yang bagus," jelas Sya'roni.
Purnawirawan TNI yang layak tampil sebagai capres misalnya Letnan Jenderal (Purn) Kiki Syahnakri. Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) itu memiliki jejak rekam yang bagus. Kiki punya daya juang tinggi, keberanian herois, komitmen yang kuat terhadap Pancasila dan NKRI. Kisah perjalanan tugas Kiki di Timor Leste, dulu Timor-Timur, jadi catatan.
"Selain nama Kiki Syahnakri ada banyak purnawirawan jenderal yang berintegritas dan memiliki track record
bagus layak ditampilkan sebagai capres atau cawapres. Jadi bukan hanya
ada Gatot dan AHY yang rekam jejak dan prestasinya perlu juga
diperdebatkan. Atau Prabowo yang dalam karir militernya diliputi
kontroversi," tukas Sya'roni.
- Gunakan Api Abadi Mrapen, Sukur Nababan: Sebagai Simbol Semangat Membara Tak Kunjung Padam
- Ini Cara Jitu Gerindra Salatiga Menangkan Prabowo-Gibran
- Hasil Survei Pandawa Research Mengejutkan, Pendatang Baru Unggul di Pilkada Jepara